Kawasan Wisata Manado Dianggap Mampu Serap Tenaga Kerja hingga 4,4 Juta SDM

Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Membangun sebuah destinasi wisata khususnya di Manado sehingga menjadi tulang punggung ekonomi daerah, maka diperlukan partisipasi sektor ekonomi kreatif (Ekraf).

Dapatkan Golden Visa dari Jokowi, Inilah Janji Shin Tae-yong untuk Indonesia

Ekraf disarankan memegang kunci dalam pengembangan berbagai sektor di kawasan destinasi wisata.

Begitu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, saat menghadiri program Kelana Nusantara yang diadakan di Kota Manado beberapa waktu lalu.

Tingkatkan Kreativitas dengan Huawei MatePad 11.5 S

“Dengan adanya Kelana Nusantara ini bisa mengenali sub sektor-sub sektor ekonomi kreatif (ekraf) yang mampu menopang kebangkitan ekonomi Indonesia, terutama pariwisata," kata Sandiaga

Menikmati Berbagai Kemudahan dengan Teknologi 5G

Menurut Sandiaga, Kota Manado sudah mengikuti salah satu program unggulan di Kemenparekraf yaitu Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia. 

Manado juga pada tahun 2017 telah mengikuti kegiatan Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) dengan subsektor musik sebagai subsektor ekraf unggulannya.

Destinasi Wisata, Bunaken

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

"Dan mengikuti kegiatan Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan pada tahun 2022. Terpilihnya musik, harapannya bisa mengembangkan sub sektor-sub sektor ekraf lainnya seperti seni pertunjukan, fesyen, dan lain sebagainya,” ucap Sandiaga.

Selain musik, Manado juga memiliki daya tarik pariwisata dari desa wisatanya yang unik, seperti Desa Wisata Bunaken yang sudah diakui sebagai situs warisan dunia sejak 2005. 

Selain Bunaken, di Manado pun ada Desa Wisata Tongkaina, yang mana pariwisatanya mulai maju dan dikenal karena adanya hewan penyu. 

"Selanjutnya ada Desa Wisata Jalan Roda dan Malalayang Dua, yang mana pemandangannya begitu luar biasa karena masih asri. Desa-desa wisata seperti itu perlu dikembangkan,” tambahnya. 

Tentu saja dalam membangun destinasi wisata unggulan perlu adanya unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas). Atraksinya ini seperti perlunya event-event yang dapat menarik wisatawan. 

Taman Nasional Bunaken di Suasana Bawah Laut

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Amenitasnya yaitu akomodasi, restoration, kafe, hotel, dan lain sebagainya.   Sementara untuk Aksesibilitas, Sandiaga Uno menekankan kalau di sinilah peran pemerintah untuk melaksanakannya. 

"Caranya seperti membuat penerbangan langsung ke Manado, yang masih dirasa kurang. Ini akan kita (Kemenparekraf) tingkatkan dengan berkolaborasi bersama Pak Gubernur dan seluruh jajaran. Kita ingin menambah penerbangan langsung ke Manado,” usul Sandiaga Uno. 

Masih kata Sandiaga, selanjutnya untuk membangun pariwisata dan ekonomi kreatif, perlu konsep 3SI (Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi). 

Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

“Saat ini kita fokus ke kualitas sebuah produk dan bagaimana inovasinya, agar nantinya bisa dikolaborasikan menjadi sebuah produk unggulan,” imbuh Sandiaga. 

Upaya-upaya tersebut dinilai bisa menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas di sektor Parekraf.  

“Saya mengapresiasi pemerintah Kota Manado yang secara konsisten berupaya untuk mengembangkan sektor Parekraf. Oleh karena itu, kita perlu 3G (Gercep, gerak cepat, tidak menunda pekerjaan. Geber, gerak bersama, dan Gaspol, garap semua potensi online)," ujar Sandiaga.

"Saya mengajak seluruh stakeholder, khususnya para pelaku di sektor parekraf yang hadir pada hari ini, mari bekerjasama dan membangun sinergi, serta berbenah diri dengan meningkatkan kualitas skill dan jasa layanan/produk, untuk memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia,” demikian Sandiaga