7 Desa Wisata di Lombok Dikawinkan dengan Sektor Industri

Destinasi Desa Wisata, Bilebante (Lombok Tengah)
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Proses pendampingan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 terus melahirkan sejumlah langkah kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk industri pariwisata

Menjadi Bank Emas Pertama di Indonesia, Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siap Besarkan Bank Emas Pegadaian

Hal itu untuk memastikan keberlanjutan program peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kualitas pelaku pariwisata dan pengembangan desa wisata yang telah dilakukan.

Salah satunya adalah, sebanyak 7 desa wisata di Lombok mengesahkan nota kesepahaman dengan pelaku industri pariwisata pada Kamis kemarin. 

Marak Gangguan Ormas di Dalam dan Luar Industri Usaha, Ketua APINDO Jabar Buka Suara

Mereka sepakat bekerja sama dalam peningkatan kapasitas SDM pariwisata, pemasaran paket wisata, serta hilirisasi produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) desa wisata. 

Kementerian Komunikasi dan Digital Fokus Kembangkan Kecerdasan Buatan (AI) di Indonesia

"Kemitraan itu penting, karena desa wisata adalah pariwisata yang berbasis masyarakat, sehingga membutuhkan pendampingan. Di sisi lain, industri pariwisata juga tidak bisa mendominasi dengan aspek bisnis karena usaha pariwisata ini adanya di destinasi pariwisata, termasuk di desa wisata,” jelas I Ketut Suabawa, Pendampingan KSW 5.0 yang berasal dari kalangan industri hospitality dan asosiasi, dikutip dari keterangannya, belum lama ini

Penandatanganan nota kesepahaman ini, ujar Suabawa, akan ditindaklanjuti dengan ruang diskusi agar pihak industri dan desa wisata dapat merumuskan Memorandum of Agreement (MoA) yang bersifat lebih rinci untuk kebutuhan jangka pendek maupun menengah. 

Halaman Selanjutnya
img_title