Bey Optimistis Jabar Mampu Turunkan Prevalensi 'Stunting' Sesuai Target Nasional di Tahun 2024

Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin Buka Acara Tentang 'Stunting'
Sumber :
  • Humas / DKIS (Biro Adpim) Jabar

Capaian penurunan stunting di Jabar ini juga mendapat apresiasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. 

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Maria Endang Sumiwi mengungkapkan, penurunan stunting di provinsi dengan penduduk terbanyak ini menyumbang presentase yang besar untuk Indonesia. 

“Untuk suatu provinsi yang jumlah penduduknya sangat besar, pencapaian Jawa Barat bukan hal yang mudah. Penduduknya sampai 50 juta, (stunting ) turun dari angka 24 persen ke angka 20 persen dalam satu tahun. Saya ucapkan selamat,” ujar Maria. 

“Apa yang terjadi di Jabar itu akan terefleksikan dalam data nasional karena Jawa Barat menyumbang persentase yang besar untuk data nasional. Ini adalah provinsi yang terpenting untuk penurunan stunting,” imbuhnya.

Maria menyebutkan, pihaknya telah melakukan analisis data stunting di tahun 2021 dan 2022. 

Hasilnya, terdapat potensi angka penambahan stunting baru, yakni stunting baru pertama balita usia 0 sampai 1 tahun sebanyak 580.000 balita serta stunting baru kedua balita usia 1 sampai 2 tahun sebanyak 900.000 anak. 

“Jadi kita ada dua titik krusial dimana ada stunting-stunting baru, yaitu di usia 0 sampai 1 tahun dan usia 1 sampai 2 tahun. Kalau tidak bisa ditahan stunting barunya, maka kita akan sulit untuk menurunkan stunting,” tegasnya.