Bikin Heboh! Inilah 3 Kasus Serangan Hacker yang ke Indonesia

Ilustrasi Hacker
Sumber :
  • viva.co.id

VIVAJabar – Telah terjadi 3 serangan ransomware yang menimpa Indonesia. Serangan terakhir, cukup menciptakan kehebohan, yaitu ketika menyerang Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS 2 milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (kemenkominfo) di Surabaya, Jawa Timur.

Akibat serangan itu, layanan publik di berbagai instansi pemerintahan pun mengalami down. Serangan siber kepada PDNS 2 ini memakai virus ransomware jenis baru yang disebut Brain Cipher. Serangan siber ransomware Indonesia ini rupanya tidak hanya terjadi sekali.

Berdasarkan informasi dari catatan VIVA Tekno, ransomware pertama menyerang Indonesia pada tahun 2017 lalu dengan jenis virus WannaCry. 

Virus ini memanfaatkan celah sistem pengamanan pada Sistem Operasi Windows yang sudah ditambal microsoft lewat Security Update Patch.

Korbannya adalah 2 rumah sakit di Jakarta, yaitu Dharmais dan Harapan Kita yang membuat data pasien dalam jaringan komputer rumah sakit tidak bisa diakses.

Kementerian Komunikasi dan Informatika pun langsung menyiapkan tim khusus untuk mengusut kasus ini. Meliputi direktorat Keamanan Kemenkominfo serta pegiat siber, dan bekerja sama dengan banyak pihak dari luar Indonesia.

Kemudian terjadi penyerangan ransomware yang mengancam Indonesia, yaitu Petya pada Juni 2017 lalu. Serupa dengan WannaCry, namun mekanisme Petya lebih bagus daripada WannaCry. Penyebarannya dengan mengenkripsi perangkat penyimpanan digital ke hard disk.

Kemenkominfo pun kembali mengimbau masyarakat untuk selalu melakukan backup data sebelum mengaktifkan komputer. Hal ini adalah tindakan pencegahan atas serangan Petya ketika itu.

Kemenkominfo juga meminta masyarakat menonaktifkan jaringan lokal (LAN) sementara sampai situasi aman. 

Terakhir, adalah Brain Cipher yang baru saja membuat kehebohan. Virus memang terus berevolusi menjadi lebih kompleks di dunia siber. Virus varian baru di antaranya adda LockBit 3.0 Brain Cipher. Sebagai pengembangan mutakhir, Brain Cipher sudah membuat gangguan yang cukup signifikan pada sistem komputer sebagai organisasi, termasuk di Indonesia.

Pertama kali LockBit ini muncul pada tahun 2019 lalu yang dikenal dengan nama ABCD Ransomware atau .abcd viruss karena ekstensi file yang dipakai untuk mengenkripsi data korban.

Ransomware ini dirancang untuk menyerang perangkat organisasi, perusahaan, dan lembaga pemerintah, dengan tujuan utama mendapatkan tebusan dari korban. LockBit terus berevolusi.