Perilaku ini Disenangi Allah SWT dan Manusia
Viva Jabar –Ada perilaku yang membuat manusia disenangi Allah SWT dan manusia lainnya. Ia selalu dirindukan meski bukan keturunan anak raja, anak sultan, anak presiden, anak menteri dan lainnya. Allah menyenanginya karena perilakunya. Manusia juga demikian. Apa itu? Dermawan.
Melansir dari NU online, dermawan disenangi manusia dan Allah SWT. Pasalnya, perilaku ini mendatangkan maslahat dan kegembiraan bagi manusia lainnya. Saleh sosial ( dermawan) lebib berarti daripada saleh ibadah. Saleh ibadah dengan kekikiran menjadikannya tak bisa diharapkan bantuannya.
Pelit itu sendiri didefinisikan sebagai orang yang tak mau mendermakan hartanya di jalan Allah. Hartanya seolah akan tiada jika disumbangkan ke anak yatim. Harta yang begitu banyaknya jadikan ia terbelenggu, seolah takut miskin seketika. Inilah perilaku yang dibenci Allah dan manusia.
Al-Qusyairi juga mengutip hadits yang memuat keutamaan kemurahan hati dan sikap dermawan,
Dari Aisyah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga, dan jauh dari neraka. Sebaliknya, orang yang kikir jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga, dan dekat dengan neraka. Orang bodoh yang dermawan lebih disukai oleh Allah daripada ahli ibadah yang kikir,’” (Lihat Abul Qasim Al-Qusyairi, Ar-Risalah Al-Qusyairiyyah,[Kairo, Darus Salam: 2010 M/1431 H], halaman 135).
Ahli ibadah yang kikir tidak disukai Allah. Sebab, ia tak mau mempedulikan orang lain. Islam sangat peduli kepada orang lain. Ia tak ingin umatnya bersikap individualis dalam tolong menolong. Tetapi, bukan berarti islam mengharamkan kepemilikan pribadi. Yang digarisbawahi adalah kikir atau pelit. Lawan katanya dermawan. Yang terakhir ini bisa dilihat dari bagaimana kepedulian seseorang kepada orang lain.
Al-Qusyairi mengatakan, orang yang murah hati adalah orang yang ringan untuk berbagi.
Abdullah Ibnul Mubarak, kutip Al-Qusyairi, membagi dua kemurahan hati dan sikap dermawan. Menurutnya, orang yang pemurah atau dermawan bisa jadi orang yang mudah berbagi kepada orang lain. Tetapi maknanya tidak selalu demikian. Orang yang pemurah atau dermawan bisa juga bermakna orang yang tidak menginginkan kepemilikan orang lain.
Menginginkan kepemilikan orang lain adalah sikap yang tidak dibenarkan oleh agama manapun termasuk islam. Sebab, ini benih dari iri hati. Ia tak bisa mensyukuri apa yang dimilikinya. Segunung hartanya tak bisa puaskan dirinya. Harta tetangga lebih hijau di matanya. Sejatinya, harta yang dimilikinya demikian juga di mata orang lain.