Dinkes Jabar Harapkan Kelurahan dan Desa Mampu Kembangkan UKBM

Pertemuan Pembinaan dan Penguatan Desa/ Kelurahan Siaga Aktif
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Dinas Kesehatan Jawa Barat melalui Bidang Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan Pertemuan Pembinaan dan Penguatan Desa/ Kelurahan Siaga Aktif Wilayah Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan di Ballroom Hotel Grand Mercure, Kota Bandung, Senin (22/5/2023).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat Nina Susana, hasil rekapitulasi laporan pengelola promosi kesehatan (promkes) dan pemberdayaan masyarakat di 27 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota seluruh desa/kelurahan mencapai 100% di Jawa Barat menjadi Desa/Kelurahan siaga aktif.

“Perlu diketahui bersama bahwa dalam hal pembinaan dan pengembangan ukbm di desa maupun di kelurahan siaga aktif,” katanya.

Ia berharap, masyarakat mampu secara mandiri mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dapat melaksanakan survailans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu, pertumbuhan anak, lingkungan, dan perilaku, penanggulangan bencana dan kedaruratan kesehatan, serta penyehatan lingkungan.

Karena menurutnya, suatu bencana, baik itu bencana alam atau bencana lainnya tidak dapat kita prediksi kapan terjadinya.

“Yang dapat kita lakukan adalah bagaimana mencegah dan mengatasi kejadian bencana. Untuk itu diharapkan masyarakat tanggap terhadap kejadian bencana,” tambahnya.

Berdasarkan kebijakan tentang desa yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, desa menjadi rujukan dalam pembangunan desa, penataan dan tata kelola desa, pemberdayaan desa, pembinaan desa, serta pembangunan wilayah perdesaan yang terintegrasi berkelanjutan menuju desa yang kuat, mandiri, demokratis, sejahtera yang berkeadilan.

Sementara keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1529/2010 Tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, percepatan terwujudnya masyarakat desa dan kelurahan yang peduli, tanggap, dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi secara mandiri, sehingga derajat kesehatannya meningkat, perlu adanya pengembangan desa/kelurahan siaga aktif.

Indikator desa/kelurahan siaga aktif terdapat 8 indikator, salah satu indikatornya pada poin ke-4 yaitu: adanya pembinaan terhadap pos pelayanan terpadu (posyandu) dan UKBM.