Nasehat Buya Yahya Bagi Para Pejabat dan Orang Kaya

Buya Yahya
Sumber :

VIVA Jabar - Kekuasaan dan kekayaan kerapkali menjadi topik yang menarik dan kontroversial di kalangan masyarakat. Pejabat dan orang kaya mungkin memang memiliki peran penting dalam membentuk dunia di sekitar kita.  

Namun, ada banyak hal pula yang tersembunyi di balik sorotan publik. Misalnya seperti korupsi, penyelewengan jabatan dan hal tidak baik lainnya yang dapat mempengaruhi masyarakat.

Ulama kenamaan Indonesia, Buya Yahya pun memberikan nasihatnya untuk para pejabat dan orang kaya agar tidak sombong dan paham bahwa hanya Allah yang berkuasa di dunia ini. Pasalnya, Allah bisa langsung mencabut jabatan tersebut kapan saja.

"Hey pejabat jangan kau sombong dengan jabatanmu, hilangkan kesombonganmu dengan jabatanmu ini dengan kesadaranmu bahwasanya yang memberikan kamu jabatan adalah Allah dan Allah bisa mencabutmu saat ini juga,” kata Buya Yahya dalam kanal Al Bahjah TV belum lama ini dilansir dari viva.co.id

"Atau esok hari apakah engkau dilengserkan atau tiba-tiba nyawamu dicabut oleh Allah mau apa?” sambungnya. 

Begitu pula dengan orang-orang kaya yang juga dapat dengan mudah direnggut oleh Allah. Meskipun tak diambil, namun kekayaan tersebut bisa saja tak dapat digunakan oleh pemiliknya dengan cara yang telah diatur oleh Sang Maha Kuasa. 

"Kemudian yang punya kekayaan pun juga demikian syukuri bukan menjadi sombong. Kalo Allah ingin mencabut kekayaan dari dirimu gampang bukan harus dihanguskan itu kekayaan dan bukan harus seseorang itu mati,” terang Buya Yahya

"Kadang cukup oleh Allah dilarang untuk menggunakannya hayo mau apa? Rumahnya gede, kamarnya ber-AC, kulkasnya gede-gede kata dokter apa untuk sekarang pak haji jangan tidur di ruangan ber-AC dan jangan minum air dingin. Begitulah kalau Allah ingin menghalangi hamba-Nya dari kenikmatan begitu mudahnya, maka syukurilah,” terangnya lagi.  

Lebih lanjut, Buya Yahya juga mengatakan, dengan menyadari bahwa hanya Allah yang berkuasa, maka sebagai manusia kita dapat menjaga diri dari perbuatan-perbuatan buruk. 

“Kemudian memahami dengan akal kita Allah maha kuasa untuk menghukum hamba-Nya maka jangan dzolim pada siapapun, Allah maha tahu maka jangan munafik jangan melakukan kejahatan dengan sembunyi-sembunyi jangan bohong,” kata Buya.  

Hal itu lantaran menurut Buya, biasanya ilmu yang didapatkan di dunia hanya sampai ke otak saja, jarang yang sampai ke hati

"Cuman ketahuilah ilmu di otak kita belum cukup seperti dikatakan oleh Imam Ali bin Abi Thalib banyak orang ilmunya hanya di otak saja hanya di tenggorokan tidak sampai di hati,” pungkasnya.