Warna Merah yang Keluar saat Bekam Ternyata Bukan Darah Kotor
Sementara itu, bagi terapis pembekaman juga harus mengetahui titik-titik mana saja yang boleh dan tidak boleh untuk dibekam.
"Titik yang boleh dibekam itu di area punggung di daerah tengkuk, belikat, pinggang. titik tidak boleh di daerah siku, daerah lipatan, lubang alamiah, nadi besar, di daerah yang bengkak, daerah sendi khawatir yang terambil cairan sendi. Daerah dengan peradangan tidak diperbolehkan ditakutkan infeksi melakukan bekam jadi tinggi," ujarnya.
Di sisi lain, Aida juga menjelaskan tentang persepsi di masyarakat terkait dengan darah yang keluar saat prosesi pembekaman. Dia menyebut darah yang keluar bukanlah darah kotor seperti persepsi selama ini.
"Yang dikeluarkan katanya darah kotor padahal pada pembekaman darah yang diambil adalah cairan antar sel. semua hasil metabolisme gula, kolesterol, asam uratnya. kenapa dibekam cairan merah dari sel merah yang sudah tua mudah pecah pada saat pembekaman," jelas dia.
Sementara itu, Aida juga mengungkap terapi pembekaman ini bisa dilakukan kapan saja. Namun cukup dilakukan dengan jeda waktu tiga minggu sekali.
"Kapan saja boleh berbekam. Ada sunah dilakukan di tengah bulan itu ada tiga hari boleh dilakukan di antara tanggal sunah itu, selama tidak ada kontraindikasi. Berapa lamanya tiga minggu sekali saja karena tidak boleh pengeluaran darah sering dan banyak bisa efek tensi rendah, lemas,” ujarnya.