Pupuk Kujang Gunakan PLTS Atap Sebagai Sumber Listrik Kantor, Mampu Kurangi Emisi Ratusan Ton
- Istimewa
VIVA Jabar – Berbagai inovasi terus dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Salah satunya dilakukan oleh Pupuk Kujang. Ia terus meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di lingkungan kerja.
Yang dilakukan oleh anak usaha Pupuk Indonesia (Persero) ini adalah penggunaan pembangkit listrik tenaga surya untuk menyuplai kebutuhan listrik.
Menurut informasi yang dihimpun oleh tim VIVA Jabar, sebanyak 242 panel surya dipasang di atap gedung administrasi Pupuk Kujang. Panel-panel itu mampu menghasilkan listrik sebanyak 133 kWp.
“Listrik yang dihasilkan mampu menyuplai sepertiga kebutuhan listrik di gedung pusat administrasi Pupuk Kujang,” kata Iswahyudi Mertosono selaku VP Pengembangan Pupuk Kujang, Selasa, 15 Agustus 2023.
“PLTS atap tersebut, menggunakan konfigurasi on-grid dengan sistem kelistrikan Pupuk Kujang,” imbuh Iswahyudi.
Untuk memonitor daya listrik yang dihasilkan, Pupuk Kujang juga menyiapkan perangkat monitoring yang bisa memberikan info aktual besaran energi yang dihasilkan panel surya di atap kantor.
Dalam perangkat tersebut, ditampilkan data real time tentang konsumsi listrik kantor, besaran energi listrik yang dihasilkan PLTS, dan penghematan biaya listrik yang dicapai Pupuk Kujang.
Perangkat itu juga memuat data sejauh mana perusahaan bisa mengurangi gas rumah kaca.
“Dengan berbagai data tersebut, kinerja perusahaan dalam menjalankan energi ramah lingkungan bisa terukur dengan jelas,” ungkap Iswahyudi.
“Melalui penggunaan PLTS Atap tersebut, Pupuk Kujang diyakini bisa mencapai target menurunkan emisi karbon sebanyak 189 Ton CO2e di tahun 2024,” katanya.
Rencananya, Pupuk Kujang akan terus berupaya meningkatkan penggunaan listrik tenaga surya. Rencana pengembangan energi terbarukan tersebut dilakukan dengan memperhatikan nilai tambah bagi perusahaan dan optimalisasi aset.
Kedepan, Pupuk Kujang akan melibatkan PT Pupuk Indonesia Utilitas dalam penambahan PLTS atap nanti.
Penggunaan listrik tenaga surya merupakan salah satu strategi keberlanjutan bisnis Pupuk Kujang.
Penggunaan energi ramah lingkugnan itu merupakan salah satu komitmen Pupuk Kujang dalam meningkatkan bauran energi terbarukan dan penurunan emisi gas rumah kaca.
M Arief Rachman, VP Komunikasi Perusahaan menuturkan, penerapan PLTS Atap merupakan salah satu upaya perusahaan untuk mewujudkan target pemerintah untuk mengurangi emisi karbon hingga 32 persen pada 2030.
“Ini merupakan bentuk partisipasi dalam menjaga ketahanan lingkungan di tengah perubahan iklim dan pemanasan global. Penggunaan listrik tenaga surya merupakan tindakan nyata perusahaan untuk terus melakukan dekarbonisasi dalam setiap aktivitasnya,” kata Arief.
Selain PLTS Atap, Pupuk Kujang sudah melakukan berbagai strategi dalam meningkatkan penggunaan energi bersih terbarukan dan ramah lingkungan.
Diantaranya pembelian listrik bersih dari PLN yang bersumber dari geothermal PLTP Kamojang.
Untuk diketahui, Pupuk Kujang juga menggunakan listrik yang dihasilkan dari air atau PLTA sebanyak 1 MW, hingga terus meningkatkan penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasionalnya.