Cekcok dengan Konsumen Gegara Tetesan Bensin, Pegawai SPBU Ini Harus Kehilangan Pekerjaan
- Istimewa
"Kemudian anaknya (konsumen) menghampiri ikut maki-maki. Kebetulan CCTV dekat dengan saya, jadi suara saya yang terekam jelas," katanya.
Sambil terus ngomel ibu tersebut pergi bersama anaknya. Sementara Winda melanjutkan pekerjaan dengan melayani konsumen berikutnya. Alih-alih tenang, suasana justru memanas hingga terjadi cekcok kembali.
"Ibu itu terus ngotot sampai bilang mau bawa preman buat ngabisin Winda. Sampai akhirnya saya ditarik, kalau dibilang dipukul ya seperti itu (rekaman CCTV)," ujarnya.
Singkat cerita Winda memilih untuk menenangkan diri ke kantor. Di sana ia melihat dan merekam CCTV sebagai bukti saat melapor ke Teddy yang tak lain manajer SPBU. Saat itu Teddy meminta Winda untuk melapor ke polisi karena sudah dianggap sebagai korban penganiayaan.
Selang beberapa waktu Teddy memanggil Winda kembali setelah didatangi oleh konsumen yang terlibat cekcok. Teddy yang semula mendukung Winda justru berbalik menyalahkannya. Winda pun tak diberi kesempatan untuk menjelaskan kronologi versinya.
"Di situ saya minta maaf, saya mau memberikan penjelasan tapi tidak diterima. Karena seperti itu saya memilih resign," ujar Winda.
Usai kejadian dan video CCTV viral di media sosial, Winda sempat diminta Teddy untuk menghapusnya. Teddy mengancam akan melaporkan Winda ke polisi jika tidak menghapus rekaman CCTV di akun media sosialnya.