Emang Boleh Sebar-bar Ini Mas Wali?
- Istimewa
Di sisi lain, golkar yang merupakan partai legendaris di republik ini, seakan tidak memiliki institusionalisasi.
Dengan kekuatan dan kebesaran partai golkar dan berlimpahnya kader untuk bisa mengikuti kontestasi politik pada pemilu 2024, tiba-tiba 'membajak' kader partai lain.
Ditambah kader partai lain tersebut tidak memiliki elektabilitas lebih kuat dibandingkan kader golkar sendiri, contohnya ridwan kamil, yang memiliki elektabilitas cukup tinggi dalam bursa calon wakil presiden pada pemilu 2024 mendatang.
Sudah tidak sehat lagi demokratisasi di internal partai golkar, dengan sederet aktor dan tokoh politik yang mumpuni pada akhirnya selesai di tangan jokowi yang lebih baru di kancah politik dibandingkan kader golkar dengan usia partai yang seharusnya sudah mapan.
Jadi bisa dipastikan kaderisasi partai golkar selama ini tidak mempunyai makna apapun, ketika berhadapan dengan intervensi jokowi.
Sepakat politik pada akhirnya akan diselesaikan dengan kompromi, namun tidak lantas kompromi dilakuin se barbar ini, sehingga menegasikan institusional partai politik.