Dedi Mulyadi Ungkap Cara Prabowo Wujudkan Pembangunan Berkeadilan
- Berbagai Sumber
VIVA Jabar – Puluhan ribuwargamemadati Safari Cinta KangDedi Mulyadi(KDM) untukPrabowo SubiantoPemimpin Istimewa di Desa Patuanan, Kecamatan Leuwimunding, KabupatenMajalengka, Rabu (15/11/2023) malam.
Di acara tersebut KDM mengatakan ia sering menangis saat berkeliling bertemu warga. Hal tersebut karena ia memiliki kepekaan terhadap setiap permasalahan yang dialami oleh setiap warga.
Dari setiap permasalahan warga itu KDM selalu melaporkannya pada Prabowo Subianto sebagai bahan evaluasi dalam menyempurnakan kebijakan yang dijalankan oleh Presiden Joko Widodo.
“Seperti kemarin ada ibu di Indramayu sakit kulit terkelupas sudah 19 tahun, BPJS dicabut, bantuan dari desa juga dicabut. Problemnya adalah kesalahan data bagaimana bisa orang yang seharusnya dibantu tapi tidak bisa bantuan,” ucapnya.
Ke depan Capres nomor urut dua itu akan memaksimalkan peran RT dan RW dalam menyempurnakan data warga. Sebab selama ini bantuan yang disalurkan hanya berpatokan pada data BPS hasil survei empat tahun ke belakang.
Nantinya, kata KDM, data akan diperbarui secara berkala dengan melibatkan aparat kewilayahan mulai tingkat RT. Selanjutnya nama penerima bantuan akan diumumkan, jika ada yang tidak setuju bisa melakukan protes secara langsung.
"Saat ini kan pusat hanya mengambil satu data sehingga yang dapat bantuan orang itu-itu juga. Jadi ke depan data akan disempurnakan dan bantuan ditambah," ujarnya.
Untuk menunjang itu semua para RT dan RW akan menerima gaji minimal Rp 1 juta per bulan. Selain itu mereka akan dibekali alat komunikasi yang tersambung langsung ke pusat data sehingga secara berkala bisa diperbarui.
“Kalau ada warga meninggal, sakit atau bahkan cerai langsung di-update karena itu mempengaruhi angka kemiskinan,” kata pria yang identik dengan iket putih itu.
Tidak hanya itu, anggaran ke depan akan didistribusikan langsung ke desa. Jangan sampai anggaran 'mampir' dulu ke provinsi dan kabupaten/kota.
Kebutuhan desa, kata KDM, akan dirumuskan melalui pertemuan antara desa bersama warga. Sehingga kebutuhan paling mendasar dapat terpenuhi dan pembangunan harus berpihak pada warga.
"Nanti dimasukkan komponen gaji RT, RW sampai guru ngaji agar ada rasa keadilan. Kalau ada yang tidak setuju tinggal protes, jarak ke desa dekat. Buat sederhana, bikin mudah agar Indonesia ini maju uang tidak habis di atas terus uangnya," ucap Kang Dedi Mulyadi.