Khofifah Pastikan Dirinya Nonaktif dari Ketua Muslimat NU Per 21 Januari 2024
- viva.co.id
VIVA Jabar – Kabar bergabungnya Khofifah Indar Parawansa ke Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran nampaknya bukan isapan jempol belaka. Gubernur Jawa Timur itu kini memastikan akan bergabung dengan TKN mulai 21 Januari 2024 besok.
Sejak bergabungnya Khofifah ke TKN tersebut, maka sejak itu pula ia memastikan diri nonaktif sebagai Ketua PP Muslimat NU dan pengurus PBNU.
"Insyaallah saya efektif masuk TKN tanggal 21 Januari. Kalau saya masuk TKN tanggal 21 Januari berarti tanggal 21 saya nonaktif, karena kebetulan saya di Ketua PBNU juga," kata Khofifah di kawasan GBK Jakarta dikutip pada Sabtu (20/1/2024).
Penonaktifan personel NU tersebut merupakan kebijakan PBNU. Menurut Khofifah hal tersebut harus dihormati oleh setiap anggota NU termasuk dirinya.
"Ini sesuatu yang kita harus hormati, bagian dari kebijakan PBNU. Jadi di Muslimat relatif kami tidak ada masalah, karena di ketua periodik selalu begitu. Jadi ketum itu akan mendapatkan progress report seluruh perjalanan muslimat jadi ketua periodik," sebutnya.
Khofifah mengungkapkan bahwa dirinya sudah menjalin komunikasi baik dengan TKN maupun dengan PBNU terkait keputusannya tersebut.
"Iya, dengan TKN juga saya sudah komunikasi dengan Pak Rosan," sebutnya.
"Jadi Oktober yang lalu ada surat edaran dari PBNU, kami sudah merapikan. Jadi di PP Muslimat ini ketua periodik dan caleg juga sudah nonaktif. Seluruh caleg-caleg yang terkait kampanye sudah nonaktif, jadi bukan hanya pilpres, tapi caleg juga nonaktif," sambungnya.
Di sisi lain, Gus Yahya mengatakan PBNU sudah memiliki aturan terkait anggota atau pengurusnya yang terlibat dalam kampanye Pilpres. Ketum PBNU itu juga menegaskan bahwa personel NU yang terlibat politik harus nonaktif dari jabatannya di NU.
"NU sudah menetapkan parameter, dalam hal ini yaitu bahwa pengurus-pengurus di lingkungan PBNU yang terlibat secara resmi di tim kampanye pemilihan Presiden harus nonaktif dari jabatannya sampai akhir dari proses pilpres itu sendiri," jelas Gus Yahya.
Kemudian, Gus Yahya memastikan akan mengeluarkan SK tentang penonaktifan pengurus NU yang terlibat dalam pemilu 2024. Menurutnya, ada puluhan pengurus NU yang akan dinonaktifkan.
"Sebentar lagi PBNU akan mengeluarkan SK dengan list yang rinci tentang para pengurus yang dinonaktifkan maupun yang harus mengundurkan diri dari jabatannya karena keterlibatan di dalam pemilu. Kami sudah membuat rincian beberapa puluh orang pengurus dari berbagai tingkatan," ujarnya.