6 Tahun Rusak, Dedi Mulyadi Turun Tangan Perbaiki Jembatan Penghubung Purwakarta-Subang
- Istimewa
VIVA Jabar – Jembatan penghubung Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang yang rusak sekitar enam tahun terakhir ini akhirnya bisa diperbaiki setelah Kang Dedi Mulyadi (KDM) turun tangan langsung.
Kemarin, KDM menindaklanjuti laporan masyarakat terkait jembatan yang rusak tersebut. Ia datang ke lokasi bersama sejumlah pihak dan warga untuk melihat langsung kondisi jembatan rusak yang masuk dalam wilayah Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta.
“Ini jembatan rusak sekitar enam tahun semenjak bapak (KDM) berhenti jadi bupati, tidak ada yang memperbaiki,” kata Kades Cijunti Rohata Hardiana.
Pria yang akrab disapa Apih Rohata itu tak mengetahui secara pasti penyebab jembatan tersebut tak kunjung diperbaiki. Alhasil selama rusak warga atau kendaraan yang lewat jembatan harus bergantian dan ekstra hati-hati.
KDM pun meminta sahabatnya yang juga seorang pengusaha Saepul Bahri Binzein untuk menghitung biaya yang diperlukan untuk memperbaiki jembatan. Hasilnya jika dikerjakan berdasarkan proyek mencapai Rp 1,4 miliar, namun karena dikerjakan secara sosial tanpa keuntungan sekitar Rp 1 miliar.
Sebagai salah satu tokoh di Purwakarta, Binzein pun akan turut membantu proyek sosial tersebut. Ia akan membebaskan sejumlah biaya dan tak akan mengambil keuntungan atau real cost.
“Pekerjaan kurang lebih dua bulan selesai. Nanti dibuat sayap sebagai penahan air, kalau ini tidak ada,” kata Binzein.
Sementara itu KDM mengatakan, semestinya proyek tersebut dianggarkan oleh Pemprov Jabar karena menghubungkan dua kabupaten. Meski begitu ia memastikan pekerjaan perbaikan tersebut tidak akan melibatkan keuangan pemerintah dan semuanya akan menggunakan anggaran pribadi.
“Uangnya dari saya, tidak usah melibatkan anggaran dari pemerintah. Pekerjaan kita mulai hari Minggu dan mudah-mudahan selesai pas dua bulan, pas ulang tahun saya tanggal 12 April,” ujar KDM.
Kang Dedi Mulyadi berharap hal tersebut bisa menjadi contoh agar masalah yang ada tidak dikerjakan secara berlarut-larut oleh negara. Terlebih keberadaan jembatan sangat vital untuk warga di dua kabupaten tersebut.