Mengenal Evi Silviadi, Raja LAK Galuh Pakuan Berjiwa Sosial Tinggi dan Memuliakan Perempuan
Jabar – Sosok Rahyang Mandalajati Evi Silviadi Sanggabuana makin mencuat, pasca pihak RSUD Subang memutus kerjasama pengelolaan parkir dengan pihak Galuh Pakuan.
RSUD Subang yang ditenggarai menanggalkan aspek sosial, sehingga berdampak terhadap pembinaan prestasi dan keagamaan yang dilakukan pihak Galuh Pakuan selaku pengelola parkir terdahulu, mendapat dukungan dari berbagai Tokoh Agama, Atlet, Budayawan. Karena sejatinya pendapatan dari parkir digunakan untuk mensupport kegiatan-kegiatan tersebut.
Lalu siapa RM Evi Silviadi Sanggabuana yang mendeclarekan diri sebagai Raja Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan?
"Kami ingin dipandang utuh, bukan sebagai musuh," ujar RM Evi Silviadi Sanggabuana, Minggu ( 26/5 ).
Mendirikan LAK Galuh Pakuan pada tanggal 18 Maret 2011, Evi yang berlatar belakang Budayawan dan Aktivis itu bermaksud mengembalikan Sunda Bihari, pakeun Sunda Kiwari, alaeun Sunda Baring Supagi (mencapai kejayaan Sunda dimasa lalu, masa kini dan masa yang akan datang).
Ia mengatakan, di awal kemunculan LAK Galuh Pakuan, sempat terjadi pro dan kontra. Namun seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat dan pemerintah menerima keberadaan lembaga Adat Karatwan tersebut. Terlebih LAK Galuh Pakuan terdaftar dengan resmi di akta notaris, Kemenkumham, Kemendagri dan Kesbangpol.
"Alhamdulillah, kita resmi, dan jika ingin tau, Galuh Pakuan itu sudah ada sejak zaman dulu, dan kini tergali kembali," ucap pria yang menyukai olahraga jenis bela diri itu.