Berpotensi Merusak Kapal, Ratusan Nelayan Subang Minta Pengerukan Sedimentasi

Kapal nelayan kandas akibat sedimentasi.
Sumber :

Jabar – Ratusan nelayan mengeluhkan sedimentasi (pengendapan material) di 6 Muara sungai perairan Kabupaten Subang

Antara lain di Patimban, Genteng, Mayangan, Muara Ciasem, Blanakan, dan Rawameneng 

Dengan ketinggian 60-70 centimeter, nelayan khawatir ketika bagian bawah kapal (lunas) menjadi rusak karena kandas sebelum mencapai Dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

"Kapal kami jadi kandas, sebelum mencapai TPI. Ini terjadi sejak tiga bulan yang lalu," ujar nelayan Blanakan, Agus Hidayat kepada Viva Jabar, Senin (3/6).

Menurutnya, dengan ketinggian sedimentasi, selain berpotensi merusak bagian bawah kapal, juga menghambat produktivitas saat menangkap ikan. Karena para nelayan harus menunggu saat air pasang.

Agus mengatakan, pihaknya telah mengadukan hal tersebut pada pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang,agar dilakukan pengerukan sedimentasi.

"Sejak bulan April kita sudah mengadukan hal tersebut pada DKP, namun belum ada realisasi," ucap dia.

Terpisah, Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang, Budi Rakhmat menyatakan, keluhan para nelayan telah disampaikan ke pihak Dinas PUPR agar segera ditindak lanjut.

"Kami sudah berkomunikasi dengan PUPR. Kabarnya bulan Juni ini akan ada pengerukan sedimentasi," ujarnya.

Diakui olehnya, sedimentasi terjadi di enam titik di muara sungai di perairan laut Kabupaten Subang sehingga harus dilakukan pengerukan sesegera mungkin. Terlebih jarak untuk mencapai TPI dari muara sungai mencapai 2-3 kilometer, sehingga menyulitkan para nelayan.

"Tentu saja, efek nya ke bagian bawah kapal, bisa bocor, dan rusak permanen," ujar Budi

Jabar – Ratusan nelayan mengeluhkan sedimentasi (pengendapan material) di 6 Muara sungai perairan Kabupaten Subang

Antara lain di Patimban, Genteng, Mayangan, Muara Ciasem, Blanakan, dan Rawameneng 

Dengan ketinggian 60-70 centimeter, nelayan khawatir ketika bagian bawah kapal (lunas) menjadi rusak karena kandas sebelum mencapai Dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

"Kapal kami jadi kandas, sebelum mencapai TPI. Ini terjadi sejak tiga bulan yang lalu," ujar nelayan Blanakan, Agus Hidayat kepada Viva Jabar, Senin (3/6).

Menurutnya, dengan ketinggian sedimentasi, selain berpotensi merusak bagian bawah kapal, juga menghambat produktivitas saat menangkap ikan. Karena para nelayan harus menunggu saat air pasang.

Agus mengatakan, pihaknya telah mengadukan hal tersebut pada pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang,agar dilakukan pengerukan sedimentasi.

"Sejak bulan April kita sudah mengadukan hal tersebut pada DKP, namun belum ada realisasi," ucap dia.

Terpisah, Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang, Budi Rakhmat menyatakan, keluhan para nelayan telah disampaikan ke pihak Dinas PUPR agar segera ditindak lanjut.

"Kami sudah berkomunikasi dengan PUPR. Kabarnya bulan Juni ini akan ada pengerukan sedimentasi," ujarnya.

Diakui olehnya, sedimentasi terjadi di enam titik di muara sungai di perairan laut Kabupaten Subang sehingga harus dilakukan pengerukan sesegera mungkin. Terlebih jarak untuk mencapai TPI dari muara sungai mencapai 2-3 kilometer, sehingga menyulitkan para nelayan.

"Tentu saja, efek nya ke bagian bawah kapal, bisa bocor, dan rusak permanen," ujar Budi