LSI Denny JA Rilis Survei Pilkada Purwakarta, Incumbent Anne Terancam

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA
Sumber :
  • Istimewa

VIVAJabar - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei terbaru terkait dinamika Pilkada 2024 di Kabupaten Purwakarta. Sosok incumbent yaitu Anne Ratna Mustika dari Partai Golkar terancam dengan kemunculan figur - figur baru yang dicanangkan maju di Pilkada salahsatunya yaitu Saipul Bahri Binzein.

Demikian temuan survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkait dengan preferensi pemilih warga Purwakarta terhadap sejumlah kandidat yang akan maju di pemilihan bupati pada November 2024.

Hasil survei tersebut dipaparkan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, kepada pers, Kamis 4 Juli 2024.

Lanjut Toto, jika merujuk pada data elektabilitas para kandidat, yang potensial menimba berkah baik dari ketidakpuasan publik terhadap kinerja incumbent maupun dari mayoritas publik yang menginginkan bupati baru, adalah Saipul Bahri Binzein.

Toto menyebutkan, dalam simulasi 14 calon misalnya, Binzein memiliki elektabilitas 22,0 persen. Hanya terpaut kurang lebih 9 persen selisihnya dengan Anne Ratna sebagai petahana dengan 31 persen.

Dalam pandangan Toto, data ini sangat mengancam Anne Ratna sebagai petahana. Apalagi, jika Binzein berduet dengan Abang Ijo yang sudah memiliki elektabilitas 11,0 persen.

Toto membandingkan dengan kandidat lain yang elektabilitasnya dibawah 10 persen, dan bahkan dibawah 5 persen. Jadi secara elektabilitas, memang hanya Anne Ratna, Binzein dan Abang Ijo yang masuk dalam tiga besar.

Begitu juga dalam simulasi 6 calon, jelas Toto, Anne Ratna memang masih memimpin elektabilitas dengan 32,7 persen. Namun, dibawahnya, Binzein terus memepet nya dengan posisi yang naik ke 27,7 persen. Hanya selisih kurang lebih 5 persen saja dengan Anne Ratna.

Karena itu, tegas Toto, jika Bizein berpasangan dengan Abang Ijo, memiliki potensi menjadi pasangan kokoh yang bisa mengalahkan Anne Ratna.

Sementara kandidat lainnya seperti Ivan Kuntara, Zaenal Arifin, Yadi Rusmayadi, Maula Akbar, Hidayat, Astri Novita, Budi Hermawan, Irwan Abdurrahman, Asep Supriatna dan Denni Ahmad Haedar masih dibawah 10 persen dan 5 persen.

“Memang pilihan cerdas buat Binzein adalah berduet dengan Abang Ijo jika mau menang. Apalagi, dalam simulasi calon wakil bupati, Abang Ijo termasuk yang tertinggi dibanding calon wakil lainnya, yaitu 24,1 persen," ungkapnya.

Toto menambahkan, potensi lainnya dari Binzein adalah masih tingginya pemilih cair (soft supporter) dan masih rendahnya pemilih militan (strong supporter).

“Inilah pemilih yang sering disebut sebagai lahan tak bertuan, yang masih bisa diperebutkan siapa saja. Termasuk Binzein yang tingkat pengenalannya baru 65 persen, tapi tingkat kesukaannya cukup tinggi, 83 persen,” ungkapnya.

Toto membandingkan dengan Anne Ratna yang pengenalannya sudah mentok di angka 99 persen. Sementara, elektabilitasnya masih selisih kurang lebih 7 sampai 10 persen dengan Binzein di urutan kedua.

“Masih mending kandidat yang pengenalannya rendah, tapi kesukaan tinggi, ketimbang yang pengenalan tinggi tapi kesukaan rendah,” jelasnya.

Diluar soal posisi elektabilitas para kandidat, Toto juga mengingatkan bahwa hasil survei bisa saja meleset jika terjadi money politic dan tsunami politik. Sementara bahan untuk terjadi kedua hal itu, khususnya di Purwakarta, sangat terbuka lebar. Toto menyebut sikap mayoritas publik di Purwakarta yang menganggap money politik itu wajar, yaitu 71 persen. Data ini menggambarkan semakin tingginya sikap pragmatisme publik.

"Tsunami politik juga sangat potensial terjadi di Purwakarta, khususnya terhadap calon petahana, yaitu Bu Anne. Banyak isu yang potensial bisa merontokkan elektabilitasnya," tegasnya. (****)