Dianggap Ingkar Janji, Galuh Pakuan Ancam Gelar Aksi di RSUD Subang
"RSUD itu bersifat pelayanan, tidak boleh bermotif untung. Karena semua fasilitasnya didanai negara, atau uang rakyat. Kenapa saat itu Galuh Pakuan memberlakukan tarif parkir Rp3000 per hari. Karena selama pasien ada di RSUD. Pasti keluarga pasien bolak balik keluar masuk untuk memenuhi kebutuhan pasien. Kalau tarif parkir saat ini diberlakukan Rp10000, keluarga pasien bisa bayar per hari Rp 50000, dan ini bisa mencekik leher pasien," jelas Dede Tesa.
Ia melanjutkan, jika RSUD Subang tidak mengindahkan perjanjian yang sudah disepakati bersama di depan unsur forkopimda, maka Galuh Pakuan akan menutup jalan masuk parkir RSUD. Karena kegiatan parkir komersil, dengan menggunakan aset Galuh Pakuan.
"Galuh Pakuan, memberi waktu 3 kali 24 jam. Jika tidak diindahkan, maka Galuh Pakuan akan penutupan pintu parkir RSUD tersebut. Dan Galuh Pakuan, sudah bersurat ke Polres Subang, sebagai upaya pemberitahuan kepada aparat penegak hukum, agar aksi kami tidak dianggap ilegal," tandasnya.