Layanan Kesehatan Gratis Abang Ijo Hapidin Tampung 7 Ribu Warga Purwakarta
- Istimewa
VIVAJabar - Semenjak pertama kali dilaksanakan, program pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh salah satu bakal calon pemimpin Purwakarta selalu ramai dikunjungi warga. “Sehari kami sanggup melayani 300-400 warga desa dimana layanan kesehatan diselenggarakan.” ungkap Abang Ijo Hapidin, disela aktitasnya memantau layanan kesehatan yang digagasnya berjalan di Desa Sukatani, Kabupaten Purwakarta.
“Pelayanan Kesehatan gratis yang telah berjalan dua minggu lamanya ini, tercatat telah melayani hampir 7.000 warga Purwakarta, dari usia 2 (dua) bulan, sampai yang tertua berusia 72 (tujuh puluh dua) tahun. Dari data yang dikumpulkan, banyak sekali warga yang dilayani baru mengerti bahwa organ tubuhnya tidak baik-baik saja,” ujar Abang Ijo dalam keterangannya, Kamis 25 Juli 2024.
Pelayanan Kesehatan Abang Ijo tergolong unik danvterbuka untuk seluruh masyarakat se Kabupaten Purwakarta. Jika ada warga yang kebutuhan obatnya tidak dapat dipenuhi oleh obat-obatan yang disediakan, Abang Ijo tak segan untuk membayari kebutuhan pembelian obat warga yang datang.
Hal tersebut dialami oleh Royhan (49), salah satu warga Sukatani yang datang untuk mendapatkan layanan kesehatan tersebut. Royhan yang sehari-hari bekerja di jalanan sebagai pengatur lalu lintas tersebut menuturkan, bahwa setelah diperiksa oleh dokter jaga di pelayanan kesehatan gratis tersebut dan menukarkan resep di bagian obat, ternyata obat yang dituliskan dokter tidak ada.
Royhan sempat bertanya berapa harga obat tersebut di apotik dan harganya sama dengan upah Royhan bekerja 3 (tiga) hari.
Kebingungan Royhan yang dibaca oleh petugas jaga obat selesai, saat dari pihak jaga obat memberikan beberapa lembar puluhan ribu yang jumlah sama dengan estimasi kebutuhan obat Royhan jika membeli di apotik. “Kaget saya, ternyata apa yang dibincangkan di luar betul tentang layanan kesehatan Abang Ijo ini benar adanya,” Utas Royhan.
Hal unik lainnya, adalah partisipasi warga sekitar yang total membantu tim kesehatan yang bekerja. Tanpa ada yang dimintain tolong, warga langsung sigap membantu tim kesehatan, dari mulai menerjemahkan ucapan para pasien yang kebanyakan menggunakan bahasa sunda medok, sampai menyediakan gorengan dan mengadakan acara ngaliwet bareng.
“Apa yang warga lakukan ini adalah sekedar ucapan terima kasih atas sumbangsih dan inisiasi Abang Ijo Hapidin mengadakan kegiatan sosial semacam ini,” ungkap Abdul Aziz Tb. Limbong, Kepala Desa Sukatani.
Saat ditanya tentang motivasinya melakukan kegiatan layanan kesehatan, Abang Ijo Hapidin berkaca pada kondisi dirinya sendiri. “Saya pernah di masa dimana saya tidak mampu membeli obat saat almarhum ayah saya sakit. Hina sekali rasanya saya saat itu. Perasaan seperti yang saya rasakan tersebut tidak boleh terjadi di masyarakat, khususnya masyarakat dengan ekonomi pas-pasan,” ungkap Abang Ijo.
Hal lain yang menjadi motivasi Abang Ijo mengadakan kegiatan layanan kesehatan, adalah budaya masyarakat sunda, terutama mereka yang telah berusia di atas 45 tahun, yang enggan dan malas memeriksakan keluhan yang dirasakan badannya ke puskesmas terdekat. Jikapun datang ke Puskesmas terdekat, kondisi sakit yang diderita sudah pada taraf kronis atau sudah susah disembuhkan.
“Di awal saat buka layanan dan layanan sedang dilaksanakan, seluruh tim yang bekerja wajib ngobrol dengan warga dan memberikan nasehat untuk memeriksakan kesehatan secara rutin, dan tidak menunggu sakit. Penting menurut saya untuk merubah mind set masyarakat tentang kesehatan. Dan ini pekerjaan rumah terbesar yang harus dilakukan seorang pemimpin,” katanya.
Pengusaha dan petani muda yang baru berusia 37 tahun tersebut menuturkan; jika masyarakat percaya kepada dirinya untuk menjadi pemimpin di Kabupaten Purwakarta, di bidang kesehatan, Abang Ijo akan fokus pada kebijakan prioritas yaitu meningkatkan kualitas layanan kesehatan untuk lebih profesional, berorientasi melayani tanpa melihat status sosial warga, memastikan seluruh masyarakat Purwakarta terdaftar dan terlayani oleh BPJS, menurunkan angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) melalui program promotif dan preventif dengan pendekatan sosial budaya, menurunkan angka stunting, angka penderita TBC melalui upaya perubahan perilaku dengan melibatkan seniman dan juga meningkatkan peran multipihak.
Abang Ijo Hapidin sendiri salah satu kandidat pemimpin Kabupaten Purwakarta yang memiliki angka elektabilitas menyaingi incumbent Bupati Purwakarta, yakni Ambu Anne Ratna Mustika. *****