Ray Rangkuti Angkat Bicara Soal Dinamika Pilkada Purwakarta, Sosok Ini Dinilai Kandidat Kuat

Ray Rangkuti
Sumber :
  • VIVA

VIVAJabar - Pengamat Politik Ray Rangkuti angkat bicara terkait dinamika Pilkada Serantak 2024 di Kabupaten Purwakarta. Ray menilai, kandidat yang muncul di Pilkada Purwakarta 2024 diprediksi akan berlangsung sengit dengan munculnya pasangan Saipul Bahri Binzein - Abang Ijo Hapidin. Ray menilai pasangan ini mewakili background Petani dan Pengusaha.

“Sosok Abang Ijo, itu komplit; ya petani, ya pengusaha, masih muda, punya mimpi dan terbukti,” ujar Ray Rangkuti, dalam acara Diskusi Publik Muda Berpolitik, Siapa Takut!, Minggu 28 Juli 2024.

Menurutnya, sosok Abang Ijo menjadi representasi anak muda Purwakarta itu karena lahir sebagai petani, besar karena bertani, sukses berkat hasil tani, konsisten mengaji dan menjadi santri. “Kepeduliannya terhadap masyarakat tinggi dan punya mimpi, menjadi pemimpin Purwakarta yang tak hanya tebar janji, tapi sudah dan bisa menunjukkan bukti,” kata Ray.

Berbagai respon, pertanyaan bahkan pernyataan sikap yang muncul di sesi tanya jawab, dijawab oleh para narasumber dengan santai tetapi tetap tidak meninggalkan substansi jawaban. Acara yang digelar oleh Ngahijo.id bekerja sama dengan Yayasan Gempur (Gerakan Masyarakat Purwakarta) tersebut, menghadirkan tiga narasumber yakni Ray Rangkuti, Wanda Hamidah dan Abang Ijo Hapidin. Masing-masing narasumber berbagi tentang pengalamannya sebagai anak muda yang terjun di dunia politik.

Ray Rangkuti misalnya. Ia bercerita bagaimana heroik perjuangannya saat di masa reformasi, mulai dari memimpin aksi dengan ribuan massa di Ciputat hingga bagaimana strategi yang dia lakukan untuk mengelabui aparat yang sudah mengincar dirinya agar dapat terus hadir dan bersama dengan aliansi mahasiswa lintas perguruan tinggi menyuarakan reformasi dan gulingkan rezim.

Wanda Hamidah, artis, politisi sekaligus aktifis perempuan bicara senada dengan Ray Rangkuti. Wandah berkisah tentang kenekatannya maju ke depan ribuan massa di Salemba dan melakukan aksi simbolis menentang kekerasan aparat dalam menghadapi demonstrasi yang taruhannya nyawa.