Ketua RT Bongkar Salon Berkedok Klinik Kecantikan di Depok Tewaskan Wanita Muda Saat Sedot Lemak

Ilustrasi Mayat
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar Sebuah klinik kecantikan di Jalan Ridwan Rais, Beji Timur, Depok, baru-baru ini menjadi sorotan setelah diduga menyebabkan kematian seorang pasien akibat prosedur sedot lemak

Awalnya, klinik tersebut beroperasi sebagai salon di lokasi sebelumnya sebelum baru-baru ini pindah ke lokasi saat ini di Jalan Ridwan Rais, RT 01 RW 05 Beji Timur, Depok.

“WSJ itu sebuah salon kecantikan, merelokasikan diri pindahan ke Jalan Ridwan Rais wilayah sini. Waktu awal itu di luar area kita artinya di luar RT 1 RW 05. Sekarang baru masuk ke RT kami, wilayah kami. Dan aktivitasnya memang awalnya sebagai sebuah calon kecantikan, terus menambah ekspansi dalam bentuk sebuah klinik kecantikan,” kata Ketua RT setempat, Imam Sutrisno, dikutip Minggu, 28 Juli 2024.

Ilustrasi Mayat

Photo :
  • Berbagai Sumber

Ketua RT setempat, Imam Sutrisno, mengungkapkan bahwa klinik tersebut baru saja pindah ke lokasi sekarang pada awal tahun 2024. 

“Saya tidak tahu persis soal perizinan dan seberapa dalam kaitan penanganan sebagai sebuah klinik Saya juga tidak tahu persis. Pindahnya dari kapan saya tidak tahu persis juga, mungkin di awal-awal tahun 2024 ini. Kalau nggak bulan Februari atau Maret,” akunya.

Imam mengaku tidak mengetahui secara pasti mengenai izin operasional klinik tersebut. 

Ia hanya diberitahu saat awal pembangunan, namun izin yang diajukan saat itu adalah untuk tempat tinggal, bukan untuk usaha klinik kecantikan. 

Pemilik klinik mengurus semua izin secara langsung tanpa melibatkan RT atau RW setempat. 

“Operasional sebagai sebagai sebuah usaha itu nggak pernah lewat kita, karena regulasinya. Ini juga jadi suatu pertanyaan, nggak pernah melibatkan RT RW terus sampai kelurahan. Perizinan usaha itu seringkali langsung loncat ke lebih tinggi, tapi kalau ada apa-apa yang ditanya itu kita ini masalah,” bebernya.

“Kalau kulo nuwun itu waktu pengajuan pembangunannya, kayak gitu minta izin pembangunannya tapi operasional sebagai sebuah usaha itu nggak tahu kita. (izinnya) rumah tinggal kalau nggak salah, tapi saya tidak tahu persis itu sebagai rumah tinggal atau usaha salon waktu itu saya enggak ingat lagi. Pemilik langsung (yang minta izin), ibu siapa saya lupa,” katanya. 

Klinik ini diketahui telah beroperasi selama beberapa bulan tanpa adanya gangguan.

Namun, setelah adanya laporan kematian pasien, klinik tersebut langsung ditutup. Imam baru mengetahui hal ini setelah kejadian tersebut.

“Yang saya tahu 2-3 hari ini kok tidak ada operasional. Itu saya anggap sebagai libur atau apa itu aja saya tidak tahu persis ada kasus apa. Saya tidak tahu seminggu itu full operasi setiap hari atau ada waktu liburnya hari apa itu, saya kurang tahu Saya tidak memperhatikan. Saya tahu dari Anda malah tidak tahu,” katanya. 

Sebelum kejadian ini, klinik kecantikan tersebut selalu ramai dikunjungi oleh pasien.

Namun, Imam tidak mengetahui identitas para pasien tersebut. Ia hanya melihat banyak kendaraan yang datang dan pergi dari klinik tersebut.

Ilustrasi Mayat

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

“Kalau di wilayah kita karena Jalan Ridwan Rais itu jalan cukup besar jadi kendaraan yang modar mandir itu sesuatu yang wajar aja. Kalau ke klinik nggak pernah perhatian sejauh itu,” ungkapnya. 

“Sepertinya lebih kecil, jaraknya kira-kira 200 meter. Kaitan dengan proses pemilikan kaitan dengan salon saya juga tidak tahu izin atas nama siapa segala macam jadi saya tidak bisa menjelaskan itu. Artinya bangunan ini milik pemilik salon atau nggak saya kurang tahu persis,” ujarnya.

“Memang sebelumnya rumah biasa hunian sepertinya dibeli direnovasi jadi salon. Kebetulan waktu peresmian juga saya diundang waktu itu sebagai sebuah salon,” ucapnya.