Bertebaran di Berbagai Media, Agus Masykur: Menang Polling Belum Tentu Menang Pilkada
Jabar, VIVA - Akhir-akhir ini banyak media yang menggelar polling untuk memprediksi keterpilihan Paslon Aslina, Religus dan Jimat Aku di Pilkada Subang 2024.
Polling yang menganut metode memilih menggunakan gadget itu, menurut Cawabup Subang 2024 Agus Masykur bisa saja tak sesuai kenyataan. Hal itu dikarenakan suatu polling tidak bisa menjamin seseorang akan dipilih dalam kontestasi Pemilu.
"Menang polling belum tentu menang pilkada toh?" ujar Agus Masykur kepada Viva Jabar, Selasa (17/9).
Belum lagi, suatu polling bisa diakali oleh pihak tertentu dengan membuat lebih dari satu akun untuk memilih. Agus mengatakan, polling yang dibuat guna mengubah persepsi masyarakat itu merupakan suatu hal yang lumrah.
"Itu lumrah kok," tukasnya.
Alumni IPB tersebut menyatakan, polling tidak mengacu pada sampling masyarakat. Beda halnya dengan survei yang melakukan metodologinya berdasarkan keilmuan, statistik, sampling dan lainnya.
Sehingga ia menyatakan tidak resah dengan adanya polling-polling di media. Karena tim Religus sedang gencar melakukan survei keterpilihan ke masyarakat.
"Kita terus lakukan survei dan saat ini sedang on progres," jelas Agus.
Seperti diketahui, banyak media massa yang membuat polling keterpilihan paslon Cabup, Cawabup Subang pada pilkada 2024 dengan melibatkan masyarakat sebagai pemilihnya.
Menggunakan gadget, masyarakat bisa memilih paslon yang dijagokannya hanya dengan mengklik aplikasi di media tersebut
Jabar, VIVA - Akhir-akhir ini banyak media yang menggelar polling untuk memprediksi keterpilihan Paslon Aslina, Religus dan Jimat Aku di Pilkada Subang 2024.
Polling yang menganut metode memilih menggunakan gadget itu, menurut Cawabup Subang 2024 Agus Masykur bisa saja tak sesuai kenyataan. Hal itu dikarenakan suatu polling tidak bisa menjamin seseorang akan dipilih dalam kontestasi Pemilu.
"Menang polling belum tentu menang pilkada toh?" ujar Agus Masykur kepada Viva Jabar, Selasa (17/9).
Belum lagi, suatu polling bisa diakali oleh pihak tertentu dengan membuat lebih dari satu akun untuk memilih. Agus mengatakan, polling yang dibuat guna mengubah persepsi masyarakat itu merupakan suatu hal yang lumrah.
"Itu lumrah kok," tukasnya.
Alumni IPB tersebut menyatakan, polling tidak mengacu pada sampling masyarakat. Beda halnya dengan survei yang melakukan metodologinya berdasarkan keilmuan, statistik, sampling dan lainnya.
Sehingga ia menyatakan tidak resah dengan adanya polling-polling di media. Karena tim Religus sedang gencar melakukan survei keterpilihan ke masyarakat.
"Kita terus lakukan survei dan saat ini sedang on progres," jelas Agus.
Seperti diketahui, banyak media massa yang membuat polling keterpilihan paslon Cabup, Cawabup Subang pada pilkada 2024 dengan melibatkan masyarakat sebagai pemilihnya.
Menggunakan gadget, masyarakat bisa memilih paslon yang dijagokannya hanya dengan mengklik aplikasi di media tersebut