Survei Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi Kuasai Basis PPP di Tasikmalaya

Jabar, VIVA - Calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024 yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan sembilan partai non parlemen, Dedi Mulyadi angkat bicara terkait torehan hasil survei tren elektabilitasnya pada hasil survei LSI Denny JA untuk Pilkada Jabar 2024.

Hasil survei menunjukan tren elektabilitas Kang Dedi Mulyadi menguat ke berbagai kategori pemilih. Bahkan, Tasiklamaya yang merupakan basis pemilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Artinya bahwa di Kota Tasikmalaya dari sisi persentase data statistik survei hari ini relatif sangat baik,” ujar Kang Dedi, Senin 30 September 2024.

Hasil survei LSI mencatat bahwa pasangan Dedi - Erwan di Tasikmalaya mencapai 78,6 persen. 

Untuk Kota Tasikmalaya yang menjadi basis PPP, KDM unggul telak dengan elektabilitasnya 78,6 persen. Sementara tiga kandidat lainnya dibawah 10 persen, termasuk Ahmad Syaikhu yang hanya 9,3 persen.

Dedi menjelaskan, torehan tersebut tidak terjadi begitu saja. Yaitu, turinitas kunjungan beberapa tahun sebelum Pilkada yang rutin dilakukan jadi salahsatu ukuran penerimaan masyarakat.

"Tentunya ini stimulus bagi semua jajaran terutama tim Barisan Gawe Rancage untuk terus membangun barikade pertahanan agar angka yang hampir 80 persen ini bisa dipertahankan," katanya. 

Sebelumnya, Lembaga survei LSI Denny JA merilis hasil survei terbaru tren elektabilitas empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub Jabar 2024. LSI Denny JA menilai, tren elektabilitas calon gubernur yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan sembilan partai non parlemen Dedi Mulyadi terus berada dalam posisi teratas dalam tren elektabilitasnya.

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah menjelaskan, elektabilitas Kang Dedi Mulyadi di Pilkada 2024 tersebar ke berbagai daerah terutama daerah pemilih fundamental seperti Kota Tasikmalaya, Kota Bekasi hingga basis PDI Perjuangan di Kabupaten Subang.

Kang Dedi, menurut Toto, tercatat mengalami kenaikan tren elektabilitas dari 30 persen hingga 40 persen pada setiap wilayah survei karena intensitas personal yang berinteraksi dengan masyarakat rutin dilakukan. *****