Arky Gilang Wahab, Ciptakan Peluang Bisnis dari Krisis Sampah dengan Inovasi Budidaya Maggot

Arky Gilang Wahab, Penerima Apresiasi SIA 2021
Sumber :
  • Berbagai Sumber

VIVAJabar Masalah sampah telah menjadi isu mendesak di tingkat global. Pertumbuhan populasi dan peningkatan konsumsi secara signifikan berkontribusi terhadap peningkatan produksi sampah dunia. Data World Bank menunjukkan bahwa pada tahun 2016 saja, dunia menghasilkan 2,01 miliar ton sampah. Indonesia, sebagai negara dengan populasi besar, turut menghadapi tantangan yang sama. Sayangnya, pengelolaan sampah yang tidak efektif di Indonesia telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius, mengancam kesehatan manusia, dan mengganggu ekosistem.

Salah satu komponen terbesar dari sampah rumah tangga adalah sampah organik. Sampah organik berasal dari sisa makanan, daun-daunan, dan bahan biodegradable lainnya. Dilansir dari Sustainable Waste Indonesia, komponen sampah terbesar di Indonesia adalah sampah organik dengan persentase 60%. Hal ini menimbulkan kekhawatiran, karena pembusukan sampah organik di tempat pembuangan akhir (TPA) menghasilkan gas metana yang merupakan salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global.

Komposisi Sampah Indonesia

Photo :
  • Berbagai Sumber

Untuk mengatasi permasalahan sampah organik, telah muncul inovasi yang menarik yaitu pengelolaan sampah menggunakan maggot. Maggot adalah larva lalat black soldier fly (BSF) yang memiliki kemampuan mengurai bahan organik dengan sangat cepat. Maggot dapat mengkonsumsi sampah organik sebanyak 2 hingga 5 kali berat badannya per hari.

Proses pengelolaan sampah organik dengan maggot relatif sederhana. Sampah organik yang telah dikumpulkan kemudian diberikan sebagai pakan kepada maggot. Dalam waktu singkat, maggot akan mengurai sampah organik menjadi biomassa yang kaya protein. Biomassa ini kemudian dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, pupuk organik, atau bahkan bahan baku pembuatan produk bernilai tambah lainnya.

Arky Gilang Wahab, penduduk asal Banjaranyar, melihat potensi besar dari maggot dalam mengatasi masalah sampah di desanya. Di jantung Desa Banjaranyar, masalah menumpuknya sampah telah lama menjadi momok menakutkan bagi warga. Bau tak sedap yang menyengat dan pemandangan lingkungan yang kumuh menjadi pemandangan sehari-hari. Namun, di tengah permasalahan ini, muncul sosok pemuda bernama Arky Gilang Wahab yang memiliki visi untuk mengubah keadaan.