Presiden Prabowo Subianto Diminta Bentuk Direktorat Jenderal Pos dan Logistik Indonesia

Ilustrasi Startup Logistik
Sumber :
  • Pinterest

Akademisi ULBI, Wahyudi Adiprasetyo

Photo :
  • Istimewa

“Dengan dibentuknya direktorat jenderal ini adalah bentuk komitmen pemerintah mengoptimalkan infrastruktur pos dan logistik, mengadopsi teknologi digital seperti Internet of Things (IoT) dan blockchain, serta menetapkan regulasi demi meningkatkan efisiensi dan transparansi distribusi,” ujarnya, Sabtu 16 November 2024.

Direktur Jenderal Pos dan Logistik akan memfokuskan diri pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan konektivitas antardaerah. Infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan, dan pusat distribusi akan ditingkatkan agar dapat memperlancar akses layanan logistik yang merata. 

“Langkah ini diharapkan dapat menurunkan biaya logistik nasional yang saat ini masih di atas 20% dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh di atas Singapura yang hanya 8% dan Malaysia sekitar 13 persen,” tegas dia.

Selain itu, digitalisasi pos dan logistik akan dilakukan dengan mengintegrasikan teknologi IoT, AI, dan blockchain guna meningkatkan transparansi dan efisiensi. 

Adopsi teknologi ini diyakini akan mempercepat pengiriman barang, terutama untuk kebutuhan e-commerce yang terus meningkat yang menjadi andalan untuk peningkatan peran UMKM dalam perekonomian nasional. 

Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan proyeksi nilai pasar e-commerce mencapai USD 83 miliar pada tahun 2025, Indonesia membutuhkan sistem logistik yang modern dan terintegrasi untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi digital.