Kronologi Kasus Bullying Siswa SD Negeri Jayamukti Subang, Koma Hingga Berujung Maut

Ilustrasi Bullying
Sumber :

VIVAJabar – Kasus bullying di kalangan pelajar kembali terjadi dan menelan korban. Kali ini, perundungan berujung maut tersebut menimpa Alfi Ruffi Ozara (9 tahun). Seorang siswa SD Negeri Jayamukti, Subang.

Setelah mendapat perundungan, Albi sempat mendapat perawatan di ICU RSUD Subang. Namun sayang, nyawanya tak tertolong. Albi meninggal pada Senin 25 November 2024 sekira jam 16.10 WIB.

Albi mengalami koma sejak Jum'at, 22 November 2024. Keluarga Albi, Sarti menuturkan awal mula Albi mengeluh sakit. Katanya, Albi mengeluh sakit luar biasa di bagian kepala hingga muntah-muntah.

"AR sempat mengeluh sakit di kepala hingga muntah-muntah," kata Sarti.

Sebelum pingsan, Albi sempat mengaku kalau dirinya dipukul oleh teman sekolahnya yang berinisial M, D, dan O yang merupakan kakak kelasnya.

Peristiwa pemukulan tersebut terjadi pada jam istirahat sekolah. Albi dipukul lantaran menolak memberikan uang pada tiga kakak kelasnya itu.

Kondisi Albi Mulai Memburuk

Awalnya, keluarga mencoba merawat Albi di rumah. Namun, karena kondisi Albi semakin memburuk mereka melarikannya ke RSUD Subang.

Melihat kondisi Albi yang sudah kritis, dokter yang melakukan pemeriksaan memindahkan siswa berusia 9 tahun itu ke ICU.

Sementara Kepala Sekolah SD Negeri Jayamukti, Kasim mengaku baru mengetahui peristiwa tersebut setelah seminggu dari kejadian yakni saat Albi berada di rumah sakit.

"Kami baru tahu setelah seminggu ketika korban sudah di rumah sakit," ungkap Kasim yang menduga peristiwa perundungan terjadi di luar lingkungan sekolah.

Di sisi lain, Wakil Direktur RSUD Subang, dr. Syamsul Riza mengatakan saat itu Albi dalam kondisi buruk, yakni koma dan tidak sadarkan diri.

"Pasien yang bernama Albi Ruffi Ozara hingga saat ini masih mengalami koma dan tidak sadarkan diri," ujar dr. Syamsul Riza.

Berdasarkan pemeriksaan, Albi diketahui mengalami pendarahan di otak hingga mengalami koma. Kata dr. Syamsul Riza, saat Albi tiba di rumah sakit kondisinya sangat tidak stabil.

"Kami tidak bisa melakukan pemeriksaan menyeluruh karena pasien langsung tidak sadarkan diri. Penyebab kematian akan dipastikan melalui autopsi," katanya.

Polisi Lakukan Penyelidikan

Kasus perundungan yang menimpa Albi ini telah ditangani oleh Polres Subang. Kasatreskrim AKP Gilang Indra Friyana Rahman menegaskan pihaknya sedang memeriksa saksi, diantaranya keluarga korban, teman korban dan pihak sekolah.

 

Kapolres Subang Hadiri Pemakaman Albi, Korban Bullying

Photo :
  • -

 

Sementara autopsi, imbuh Gilang, akan dilaksanakan di RS Bhayangkara Indramayu guna memastikan penyebab kematian Albi.

"Autopsi akan dilakukan di RS Bhayangkara Indramayu untuk memastikan penyebab kematian korban," jelas AKP Gilang.

Selebihnya Gilang juga menegaskan bahwa pihaknya akan menyelesaikan kasus ini hingga tuntas dan transparan.

"Kami akan memproses kasus ini hingga tuntas, memastikan semua pihak yang terlibat bertanggung jawab," tegas AKP Gilang

VIVAJabar – Kasus bullying di kalangan pelajar kembali terjadi dan menelan korban. Kali ini, perundungan berujung maut tersebut menimpa Alfi Ruffi Ozara (9 tahun). Seorang siswa SD Negeri Jayamukti, Subang.

Setelah mendapat perundungan, Albi sempat mendapat perawatan di ICU RSUD Subang. Namun sayang, nyawanya tak tertolong. Albi meninggal pada Senin 25 November 2024 sekira jam 16.10 WIB.

Albi mengalami koma sejak Jum'at, 22 November 2024. Keluarga Albi, Sarti menuturkan awal mula Albi mengeluh sakit. Katanya, Albi mengeluh sakit luar biasa di bagian kepala hingga muntah-muntah.

"AR sempat mengeluh sakit di kepala hingga muntah-muntah," kata Sarti.

Sebelum pingsan, Albi sempat mengaku kalau dirinya dipukul oleh teman sekolahnya yang berinisial M, D, dan O yang merupakan kakak kelasnya.

Peristiwa pemukulan tersebut terjadi pada jam istirahat sekolah. Albi dipukul lantaran menolak memberikan uang pada tiga kakak kelasnya itu.

Kondisi Albi Mulai Memburuk

Awalnya, keluarga mencoba merawat Albi di rumah. Namun, karena kondisi Albi semakin memburuk mereka melarikannya ke RSUD Subang.

Melihat kondisi Albi yang sudah kritis, dokter yang melakukan pemeriksaan memindahkan siswa berusia 9 tahun itu ke ICU.

Sementara Kepala Sekolah SD Negeri Jayamukti, Kasim mengaku baru mengetahui peristiwa tersebut setelah seminggu dari kejadian yakni saat Albi berada di rumah sakit.

"Kami baru tahu setelah seminggu ketika korban sudah di rumah sakit," ungkap Kasim yang menduga peristiwa perundungan terjadi di luar lingkungan sekolah.

Di sisi lain, Wakil Direktur RSUD Subang, dr. Syamsul Riza mengatakan saat itu Albi dalam kondisi buruk, yakni koma dan tidak sadarkan diri.

"Pasien yang bernama Albi Ruffi Ozara hingga saat ini masih mengalami koma dan tidak sadarkan diri," ujar dr. Syamsul Riza.

Berdasarkan pemeriksaan, Albi diketahui mengalami pendarahan di otak hingga mengalami koma. Kata dr. Syamsul Riza, saat Albi tiba di rumah sakit kondisinya sangat tidak stabil.

"Kami tidak bisa melakukan pemeriksaan menyeluruh karena pasien langsung tidak sadarkan diri. Penyebab kematian akan dipastikan melalui autopsi," katanya.

Polisi Lakukan Penyelidikan

Kasus perundungan yang menimpa Albi ini telah ditangani oleh Polres Subang. Kasatreskrim AKP Gilang Indra Friyana Rahman menegaskan pihaknya sedang memeriksa saksi, diantaranya keluarga korban, teman korban dan pihak sekolah.

 

Kapolres Subang Hadiri Pemakaman Albi, Korban Bullying

Photo :
  • -

 

Sementara autopsi, imbuh Gilang, akan dilaksanakan di RS Bhayangkara Indramayu guna memastikan penyebab kematian Albi.

"Autopsi akan dilakukan di RS Bhayangkara Indramayu untuk memastikan penyebab kematian korban," jelas AKP Gilang.

Selebihnya Gilang juga menegaskan bahwa pihaknya akan menyelesaikan kasus ini hingga tuntas dan transparan.

"Kami akan memproses kasus ini hingga tuntas, memastikan semua pihak yang terlibat bertanggung jawab," tegas AKP Gilang