Nelayan Minta Penambahan SPBUN, Hiswana Subang: Cukup Tambah Tangki Saja
- Tim VIVA Jabar
VIVAJabar – Kebutuhan akan bahan bakar minyak (BBM) untuk aktivitas nelayan menangkap komoditas di perairan laut utara, membuat pelaut perikanan tersebut meminta penambahan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN).
Keberadaan SPBUN sangat dibutuhkan nelayan, untuk beraktivitas, oleh karenanya harus tersedia diberbagai wilayah seperti Pusakanagara, dan Sukasari.
Hiswana Migas DPC Subang
- Tim VIVA Jabar
"Saat ini kan hanya tersedia di Blanakan saja, lha nelayan Subang kan melaut bukan hanya di perairan sana saja," cetus Nelayan asal Pusakanagara Kabupaten Subang,Witro pada Viva Jabar, Jumat 27 Desember 2024.
Dia mengaku harus berkendara jauh untuk mendapatkan BBM jenis solar, hal tersebut lantaran tidak tersedianya SPBUN yang berdekatan dengan pesisir pantai.
"Jika bisa di pesisir pantai ini ada SPBUN juga, agar memudahkan kita," katanya.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Subang Budi Rachman mengatakan, keberadaan SPBUN memang sangat berarti untuk nelayan.
Betapa tidak, lokasi yang berdekatan dengan pesisir pantai akan memudahkan para nelayan untuk mendapatkan BBM jenis solar guna menghidupkan mesin kapal.
" Keberadaan SPBUN sangat berarti untuk mereka," kata Kabid tangkap tersebut.
Sementara itu, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DPC Subang, Teddi Aditia Rachman menyatakan untuk penambahan SPBUN, harus ada permintaan dari nelayan ke Koperasi Unit Desa (KUD) untuk pengadaan Stasiun yang saat ini sering disebut Pom bensin tersebut.
"Wewenangnya ada di KUD, makanya pada tahun 2021 ada SPBUN di Pondok Bali setelah sebelumnya ada di Blanakan," ujar Teddi.
Mengenai keluhan para nelayan akan penambahan SPBUN, harus ada kesanggupan dari KUD untuk mengadakannya, karena dari pihak wiraswasta tidak mungkin masuk dan membangun SPBUN karena ranahnya ada di KUD.
Ia mengklaim, jika SPBUN di Blanakan ataupun Pondok Bali menambah tangki pengisian, seharusnya akan mencukupi kebutuhan para nelayan.
Selain itu, mengenai kebutuhan biosolar terkait akan keterbatasan kuota yang dialokasikan dalam APBN, setiap penyalur baik SPBU dan SPBUN sudah diberi kuota masing - masing.
"Mungkin ada konsumsi yang berlebih di awal tahun sehingga terdapat carry over, yang otomatis kuota yang harus nya tercukupi jadi terkesan kurang cukup," ulasnya.
Pengusaha Agen LPG di Subang tersebut mengimbau kepada nelayan agar menggunakan BBM jenis solar secara efesien, namun nelayan pun tak bisa disalahkan dengan penggunaan solar yang berlebih karena dalam aktivitas menangkap komoditas di laut tidak bisa diprediksi hasilnya.