Tegas! Wapres Maruf Amin Sebut Perempuan Imami Shalat Lelaki Bukan Perbedaan, Tapi Penyimpangan
- Screenshot berita VivaNews
Jabar – Maraknya aliran keagamaan yang muncul akhir-akhir ini, terutama soal keyakinan dan ritual peribadatan ternyata juga menjadi perhatian Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma'ruf Amin.
Di tengah derasnya berita tentang Ponpes Al-Zaytun Indramayu, muncul pula pesantren kontroversial yakni Al-Kafiyah.
Dilansir dari tvonenews pada Ahad, 30 Juli 2023, Ponpes Al-Kafiyah yang dikabarkan berlokasi di Sumatera Utara itu telah melakukan praktek shalat berjamaah dimana perempuan menjadi imam laki-laki.
Fenomena tersebut tak luput dari perhatian Wapres. Pada saat menghadiri Milad MUI ke 48, Wapres Ma'ruf Amin menegaskan bahwa perempuan jadi imam shalat laki-laki itu bukan perbedaan, melainkan penyimpangan.
"Nah ini ini yang kadang-kadang ada orang 'oh ini perbedaan', itu bukan perbedaan itu penyimpangan. Jadi kalau perbedaan harus ditoleransi, penyimpangan tidak," kata Ma'ruf Amin dalam sambutan di Milad MUI ke-48 di Gedung Sasana Kriya, TMII, Jakarta Timur pada Rabu, 26 Juli 2023.
Pada kesempatan itu pula, Ma'ruf Amin meminta MUI tegas terhadap fenomena-fenomena menyimpang seperti itu.
"Misalnya perempuan jadi imam, itu bukan perbedaan, itu penyimpangan namanya itu. Itu saya kira itu jelas, makannya majelis ulama harus mendudukkan secara proporsional," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf menyinggung majelis ulama Indonesia sudah semestinya memberi pegangan yang benar kepada umat jika ada suatu kasus yang salah arah. Ia menyinggung fungsi majelis ulama sebagai penunjuk arah.
"Ini majelis ulama konsisten dari dulu begitu, mudah-mudahan sampai sekarang begitu, saya ini mantan Ketua Komisi Fatwa saya," ujarnya.