Ini Faktor Makam Trusmi dianggap Angker

Makam buyut trusmi
Sumber :
  • Screenshot

Viva Jabar –Ada banyak Faktor yang menjadikan suatu tempat menjadi angker. Karena sesajen dari rakyat yang mempercayainya. Wisata kali ini melihat makam Trusmi yang dianggap angker oleh orang cirebon

Melansir dari berbagai sumber, Kramat Buyut Trusmi Cirebon merupakan kompleks kubur di Plered, Cirebon, tak jauh dari Toko Batik Trusmi Cirebon Jaya Abadi. Jika tak membawa kendaraan, ada banyak becak yang bisa mengantar pengunjung ke Kramat Buyut Trusmi. 

Memasuki kompleks pemakaman mbah buyut trusmi, akan disambut oleh gapura terbuat dari susunan bata merah bakar. Tidak terlihat ornamen keramik pada dinding gapura ini. Lapangan rumput di sebelah kiri adalah tempat dimana kami memarkir kendaraan agar lebih dekat berjalan ke lokasi. Tempat parkir yang lebih rapi berada di seberang pintu gerbang ini.

Tak lama kemudian kami sampai di gapura candi bentar ketiga, setelah melewati candi bentar kedua, yang dinaungi penutup yang tampak di sebelah kanan sebagai pintu masuk ke dalam kompleks Kramat Buyut Trusmi Cirebon. Kompleks itu dikelilingi tembok batu bata merah setinggi orang dewasa.

dalam sebuah kisah, Ki Buyut adalah putra pertama Prabu Siliwangi. Sebelumnya ia bernama Pangeran Walangsungsang, atau Pangeran Cakrabuana, pendiri Kerajaan Cirebon. Setelah Ki Buyut Trusmi menyerahkan keraton yang sekarang Keraton Kasepuhan ke Sunan Gunung Jati, Ki Buyut pindah ke daerah Trusmi ini pada tahun 1470, dan membangun kompleks ini pada tahun 1481.

sampai di kompleks pemakaman akan bertemu dengan sebuah bangunan cungkup yang disebut sebagai Witana. Konon Witana (awit ana, mulai ada) adalah bangunan tempat sholat yang pertama kali dibuat oleh Ki Buyut ketika baru saja datang ke tempat ini, sebelum dibangunnya masjid yang permanen.

Ki Buyut Trusmi mempunyai dua adik, yaitu Rara Santang (Ibunda Sunan Gunung Jati), dan Pangeran Rajasengara. Menurut ki Haji Ahmad, setelah ditinggal puteri Cina, Sunan Gunung Jati kawin lagi namun tak ada yang cocok. Barulah cocok setelah menikah dengan Pakungwati, anak Ki Buyut. Karena itu Keraton Kesultanan Cirebon disebut juga Keraton Pakungwati.