Pencemaran Senyawa Kimia di Luar Angkasa Ancam Masa Depan Astronot

Ilustrasi Astronot bekerja di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Situs Tech Spot mengabarkan, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Science and Technology Letters, bahwa ruangan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengandung lebih banyak partikel kimia berbahaya dibandingkan dengan nilai median di Bumi.

Media Prancis Sebut Timnas Indonesia U-23 Merusak di Piala Asia U-23

Penemuan itu menjelaskan jenis dan jumlah 'Kontaminan Organik Persisten' yang ditemukan dalam sampel debu yang diambil dari ISS, menyoroti potensi yang membawa kontaminan tersebut ke atas permukaan rendah Bumi. 

Studi tersebut mengatakan bahwa udara ISS mengandung tingkat senyawa tahan api yang lebih tinggi dari rata-rata seperti polybrominated diphenyl ethers (PBDEs), novel brominated flame retardant (NBFR), dan hexabromocyclododecane (HBCDD). 

Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23, Media Eropa Juluki Indonesia Sebagai Tim Pengacau

Tingkat yang lebih tinggi dari hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), merupakan unsur kimia yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar hidrokarbon, juga terdeteksi di sana.

8 Negara Eropa yang Rankingnya di Bawah Timnas Indonesia

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa debu ISS tercemar dengan polychlorinated biphenyls (PCBs), yakni senyawa kimia yang sangat karsinogenik, dilarang di AS oleh Toxic Substances Control Act tahun 1976. 

PFAS, PFOA, dan produk kimia lainnya juga ditemukan dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan nilai median yang terdeteksi di rumah AS dan banyak negara Eropa. Bagaimana senyawa kimia berbahaya ini sampai ke ISS?

Halaman Selanjutnya
img_title