Monster Loch Ness Hanyalah 'Halusinasi' Para Ilmuwan Barat dengan Sejarah Panjang

Ilustrasi Monster Loch Ness
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Ilmuwan dan peneliti tak pernah berhenti melakukan studi, baik teoritis maupun kajian observasi. Salah satu temuan mustahil dan hanyalah halusinasi serta berjalan dengan sejarah panjang, ialah tentang makhluk besar (Monster) Loch Ness di kawasan Danau Skotlandia, Selandia Baru

3 Game Steins:Gate Diskon Terbesar di Steam Edisi Bulan Oktober 2024

Ada sebagian ilmuwan menyebutkan makhluk yang berada di balik penampakan monster dan dikenal dengan sebutan Monster Loch Ness ini kemungkinan adalah belut raksasa.

Lebih dari itu, dalam proses waktu yang panjang dan rasa penasaran, menjadikan para peneliti Selandia Baru membuat catatan komprehensif terhadap seluruh spesies yang hidup di Danau Ness dengan menarik DNA dari contoh air danau. 

5 Monster Yang Sangat Seram Di Game Silent Hill

Setelah analisis dilakukan, tim peneliti menarik kesimpulan bahwa tidak ada hewan besar di balik laporan-laporan soal penampakan monster tersebut.

Tak ditemukan bukti adanya reptil air prasejarah - yang disebut plesiosaurus - atau ikan raksasa air tawar seperti sturgeon. Oleh karena itulah, turut diabaikan pula kemungkinan bahwa monster itu adalah ikan lele atau ikan hiu Greenland.

Pintu Air Cibarasole Jebol, 200 Hektar Sawah Terancam Tidak Dapat Ditanami

Ilustrasi Hewan, Hiu Greenland

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Science Photo Library

Para Peneliti Selandia Baru masih terus melakukan berbagai penelitian dan belum berhasil menemukan bukti bahwa Nessie sesungguhnya adalah seekor plesiosaurus.

Tujuan penelitian ini sendiri bukan untuk menemukan monster "Nessie", tetapi untuk mengetahui tanaman dan hewan apa saja yang hidup di Danau Ness. 

Belut remaja tiba di sungai-sungai dan danau Skotlandia sesudah bermigrasi lebih dari 5.000 kilometer dari Laut Sargasso dekat Bahama, dimana hewan-hewan ini bertelur. 

Profesor Neil Gemmell, ahli genetika dari University of Otago, Selandia Baru mengatakan, pengetahuan dan penelitian untuk mengungkap sesuatu yang sebelumnya dianggap misteri agar dapat dibuktikan secara ilmiah.

Ahli Genetika dari University of Otago, Prof Neil Gemmell

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

"Kita senang pada misteri. Kita telah menggunakan ilmu pengetahuan untuk menambah misteri monster Loch Ness," kata Prof Neil Gemmell

Neil Gemmell dan anggota timnya mengumpulkan contoh air dari Danau Ness untuk meneliti DNA makhluk apa saja yang ada di sana. Namun, hasilnya tetap nirtemuan.

"Kami tak berhasil menemukan bukti adanya makhluk yang terhubung dengan misteri dalam data sekuens DNA yang kami teliti. Jadi, maaf, saya rasa ide bahwa Loch Ness adalah plesiosaurus tak bisa dipertahankan kalau melihat data yang kami peroleh," tambahnya

Prof Neil Gemmell bersama timnya memastikan bahwa tak ada DNA hiu di Loch Ness berdasarkan penelitian sampel yang diambil. Begitu juga tidak ada DNA lele, atau ikan sturgeon. 

"Ada banyak DNA belut. Belut sangat banyak di Loch Ness, dan DNA-nya kami temukan di setiap lokasi penarikan contoh kami. Jadi belut sangat banyak. Mungkinkah makhluk itu sesungguhnya belut raksasa?" tanyanya penasaran 

"Data kami tak mengungkapkan ukuran, tapi banyaknya jumlah materi yang kami dapatkan, kami tak bisa mengabaikan kemungkinan adanya belut raksasa di Loch Ness," imbuhnya

Nessie dalam Imajinasi Publik

Surgeon`s Photograph` yang menarik perhatian publik pada 1934 diklaim sebagai gambar pertama apa yang disebut sebagai Monster Loch Ness.

Getty Images Monster Loch Ness adalah salah satu mitos tertua yang terus bertahan di Skotlandia. 

Ilustrasi Monster Loch Ness

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Mitos ini mempengaruhi buku, acara TV dan film serta mendukung industri pariwisata di sana. Kisah monster ini bisa dilacak hingga 1.500 tahun lalu ketika misionaris Irlandia St. Columba dilaporkan melihat seekor makhluk raksasa di Sungai Ness pada tahun 565. 

Kemudian pada tahun 1930-an, surat kabar The Inverness Courier untuk pertama kalinya di zaman modern melaporkan penampakan Nessie. 

Tahun 1933, koresponden koran Fort Augustus, Alec Campbell, melaporkan penampakan Nessie oleh Aldie Mackay. 

Laporan Campbell menggambarkan makhluk mirip paus dan air di danau 'bergejolak dan berpusar'. 

Editor pada saat itu, Evan Barron, menggambarkan makhluk itu sebagai 'monster', memulai mitos modern tentang Monster Loch Ness. 

Tahun 1934, seorang ahli bedah terkemuka Inggris, Colonel Robert Wilson, mengaku telah mengambil foto monster itu ketika sedang berkendara di sepanjang pantai utara Loch Ness. 

Foto ini dikenal sebagai "Surgeon`s Photograph" dan 60 tahun kemudian dipastikan bahwa foto itu palsu yang dibuat untuk membalas dendam setelah sebuah surat kabar meledek wartawan Marmaduke Wetherell karena menemukan "bekas jejak Nessie" di pantai. 

"Monster" yang ditangkap oleh kamera Wilson sesungguhnya kapal selam mainan yang ia beli di toko serba ada, dengan kepala yang dibuat dari dempul kayu. Si pembuat berita palsu ini kemudian memberi foto itu kepada Wilson.

Gajah sirkus yang sedang berenang sempat dijadikan salah satu teori guna menjelaskan penampakan Nessie.

Berbagai macam penjelasan tentang Nessie sudah dilakukan di masa lalu, termasuk kemungkinan ia adalah gajah atau jenis hewan lainnya, termasuk hanya halusinasi dari sebuah alat permainan belaka.

Ketika meneliti Nessie, seorang palaeontologis asal Glasgow Neil Clark menemukan bahwa pasar malam dan sirkus banyak ditemukan di kawasan Inverness - yang dekat dengan Danau Ness - khususnya di awal 1930-an. 

Menurutnya, gajah mungkin diberi kesempatan berenang di danau sementara iring-iringan sirkus beristirahat. Teori lain lagi menyebutkan monster danau ini mungkin yang mengambang. 

Ilustrasi Monster Loch Ness

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Sementara itu, Steve Feltham, yang diakui oleh Guinness Book of Records sebagai pemburu terlama monster Loch Ness, tidak yakin bahwa ilmuwan telah berhasil memastikan identitas makhluk ini. 

Feltham - yang pindah ke sana dari Dorset untuk memburu Nessie - mengatakan kehadiran belut di danau itu tidak mengejutkan. Bahkan, dianggap hal biasa.

"Anak 12 tahun saja tahu ada banyak belut di Loch Ness. Saya pernah menangkap belut di Loch Ness waktu saya berumur 12 tahun," ucap Feltham

Secara rata-rata, ada 10 laporan tentang hal-hal yang tak terjelaskan di Danau Ness di dataran tinggi Skotlandia ini. 

Gary Campbell yang mencatat penampakan Nessie menerima rata-rata 10 laporan setahun tentang hal-hal tak terjelaskan di danau. 

Ia menyambut baik penelitian ini dan berharap lebih banyak ilmuwan meneliti kehidupan di sana. 

Campbell berkata pariwisata tak terpengaruh penelitian ini. Sebab, kata Dia, Monster Loch Ness telah berkembang menjadi ikon global. 

Chris Taylor, dari VisitScotland, mengatakan ia berharap mitos monster ini terus membawa turis ke danau. 

"Penemuan ini akan menyediakan wawasan baru tentang apa yang hidup di kedalaman danau, tapi misterinya akan tetap terpelihara," kata Taylor. 

"Para wisatawan - tak diragukan lagi - akan tetap terus berdatangan ke danau untuk mencari jawaban bagi diri mereka sendiri," tandasnya