Pahami Tanda Anak Alami Kekerasan Seksual, Mulai dari Murung hingga Nyeri Area Intim
- Pixabay
Lebih dalam, anak mungkin mengalami kekerasan seksual dengan disertai keluhan yang tanpa alasan. Misal, enggan untuk bersekolah, merasa nyeri pada organ intim, tanpa menyebutkan alasannya. Serta, anak sangat berisiko mengalami gangguan makan dan perubahan pada pola tidurnya.
"Ada keluhan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) seperti suka kecipirit. Mengeluh nyeri saat BAK dan BAB, ada gatal, cairan atau kotoran yang keluar dari vagina, serta ada luka di kemaluan atau anus," jelas Eva.
Bukan tanpa alasan, studi menemukan bahwa anak yang menjadi korban kekerasan seksual berisiko kesulitan menjalin hubungan sosial atau justru kerap berganti pasangan ketika remaja. Para korban ini juga berisiko mengalami depresi hingga perilaku atau upaya bunuh diri, bahkan empat kali lebih besar melakukan hubungan seksual di saat remaja.
"Dampaknya saat anak mengalami kejadian tetapi juga ke depannya anak alami permasalahan," beber Eva.
Maka dari itu, Eva mengimbau agar orangtua selalu memantau perubahan perilaku anak agar dapat ditangani sesegera mungkin. Dengan begitu, anak akan dapat perawatan tepat secara fisik dan psikis untuk mencegah trauma di masa depan.
"Tidak hanya berisiko untuk orang lain, tetapi untuk kesehatannya sendiri," tandas Eva.