Ternyata Ini Alasannya Cokelat Jadi Simbol Hari Valentine
- Pixabay
Seiring Victoria menjadi ratu pada tahun 1837, teknologi telah siap mengubah hari Valentine menjadi tambang emas komersial. Victoria senang sekali menunjukkan perasaannya melalui pemberian kartu dan hadiah, walaupun sebenarnya Valentine adalah tentang mendapatkan kebahagiaan.
Di balik keriuhan tentang cintanya yang gila itu kemudian datanglah Richard Cadbury, salah seorang dari keturunan keluarga pembuat cokelat asal Inggris dan bertanggung jawab atas penjualan pada titik penting dalam sejarah perusahannya.
Dari situ, Cadbury mulai meningkatkan perihal teknik pembuatan cokelatnya untuk mengekstraksi mentega kakao murni dari sebuah biji yang utuh untuk menghasilkan sebuah makanan manis berupa cokelat minum.
Namun Cadbury memberikan solusi lainnya yaitu makan cokelat. Di mana dia membungkus cokelat yang kemasannya didesain sendiri. Dari situlah orang-orang dibuat penasaran, Cadbury mulai menempatkan cokelat buatannya itu dalam sebuah wadah berbentuk hati pada tahun 1861. Meskipun cokelatnya telah dimakan, namun tak sedikit orang menemukan kotaknya dapat digunakan untuk dijadikan wadang barang lainnya.
Dari situlah, Richard mulai mengenali peluang pemasaran yang besar untuk cokelat baru dan mulai menjualnya dalam kotak yang didekorasi dengan indah yang didesainnya sendiri.
Dan baru pada tahun 1861, ia mulai berpikir panjang untuk menjual cokelat di hari penuh kasih sayang yakni Hari Valentine. Di mana dia mengemasnya dalam kotak berbentuk hati yang dihiasi kuncup mawar dan Cupid, yang sudah menjadi simbol romansa populer di kalangan orang Victoria. Sejak dari situlah, tradisi hari Valentin yang baru mulai ada.