Ketatnya Parsaingan, Karyawan Microsoft Wajib Gunakan iPhone Saat Bekerja

iPhone
Sumber :
  • Freepik

VIVAJabar – Microsoft kembali menghebohkan dunia dengan membuat peraturan baru untuk para karyawannya. Baru-baru ini Microsoft diketahui melarang karyawannya di China untuk menggunakan Android.

Keren! Ini Cara Dapat Uang dari Rumah, Cocok Buat Ibu Rumah Tangga

Microsoft diketahui membuat kebijakan baru yang mewajibkan para karyawan menggunakan perangkat iPhone.

Dilansir dari Gizmochina, hal ini dikarenakan masalah keamanan adalah alasan paling utama dalam perubahan ini.

5 Aplikasi Ini Bisa Beri Kamu Saldo DANA Gratis, Cukup Modal HP dan Internet

Meskipun Microsoft memprioritaskan keamanan, langkah ini juga secara tidak sengaja memicu persaingan teknologi yang sedang berlangsung antara AS dan China.apple-converted-space"> 

Microsoft juga sudah membuat sebuah sistem keamanan yaitu Secure Future Initiative yang bertujuan untuk memperkuat protokol keamanan.

Rekomendasi 5 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis, Asyik Cuan Tiap Hari!

Seperti yang diketahui bahwa Layanan Seluler Google (GMS) di China diketahui tidak tersedia di wilayah China daratan.

Kabarnya, Pemerintah China juga sangat melarang para karyawannya untuk menggunakan perangkat asing di tempat kerja demi menghindari masalah keamanan.

Sementara itu, GMS dinilai sangat penting untuk menjaga ekamanan Microsoft karena Microsoft Authenticator dan Identity Pass wajib bagi semua karyawan.

Di sisi lain, Google Play Store juga tidak tersedia untuk Android di China. Sementara itu, App Store milik Apple menyediakan berbagai macam aplikasi yang dapat diunduh.

Microsoft kabarnya akan memfasilitasi setiap karyawan dengan iPhone 15 baru kepada setiap karyawan untuk diganti dengan Android.

Kebijakan Microsoft ini hanya berlaku untuk telepon kantor saja. Setiap karyawan tetap bisa menggunakan perangkat Android pribadi mereka.

Microsoft terus mewanti-wanti adanya keamanan siber yang berdampak pada pemerintahan AS.

Adanya kebijakan ini juga sangat mengkhawatirkan mengingat saat ini antara AS dan China sedang dalam ketegangan geopolitik.

Amerika Serikat diketahui telah memberikan beberapa sanksi tegas terhadap perusahaan China yang beroperasi di wilayah negaranya.