Bunda Hati-Hati Ya Dengan 'Keguguran' Saat Persalinan

Ilustrasi Ibu Hamil
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Setiap pasangan hidup, suami-istri dipastikan menantikan kehadiran sang buah hati dalam ikatan rumah tangga. Keberadaan janin dalam usia kandungan membuat para bunda bahagia, tapi sekaligus mencemaskan bilamana dalam proses persalinannya tidak sesuai yang diharapkan. Sebut saja, 'keguguran'.

Kulit Kusam Saat Liburan? Atasi dengan 7 Produk Skincare Terbaik Ini

Keguguran merupakan sebuah fenomena yang kerap ditemukan pada saat persalinan. Dan ini sangat sering menjadi momok bagi seorang wanita, terlebih bila terjadi berulang kali. 

Pasalnya, keguguran mengakibatkan terganggunya fisik dan berdampak pula pada tubuh ibu serta kehamilan berikutnya.

Kondisi Fisik Mike Tyson akan Diperiksa Dokter Jelang Duel Lawan Jake Paul

Salah seorang Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi RS Pondok Indah–IVF Centre, Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp. O. G, Subsp. F. E. R, MSc, menyebutkan, Kehamilan yang terhenti akibat tidak berkembangnya janin, matinya janin, keluarnya hasil pembuahan secara spontan sebelum usia janin menginjak 20 minggu, atau berat janin kurang dari 500 gram maka itu yang disebut 'keguguran'.

"Keguguran ditandai dengan keluarnya darah, rasa mulas, dan diikuti dengan pembukaan mulut rahim. Suatu keguguran disebut keguguran berulang jika telah terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut," ujarnya dilansir viva.co.id

Suami Tusuk Istri Akibat Cemburu Buta di Subang

Dokter menambahkan, pada umumnya keguguran dialami oleh sekitar 1 dari 6 pasangan (sekitar 15 persen). Meski demikian, kejadian keguguran berulang bukanlah merupakan sebuah fenomena yang normal. 

Dijelaskannya, kemungkinan terjadinya keguguran ulang dapat meningkat dua kali lipat setelah terjadi keguguran dua kali berturut-turut. Namun sayangnya, hampir 70 persen kasus keguguran berulang tidak diketahui penyebabnya.

"Namun demikian, apabila seseorang sudah mengalami keguguran sebanyak dua kali berturut-turut, ada baiknya tidak menunggu untuk kejadian yang ketiga, dan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title