Dinkes Jabar Gelar Pemahaman Rencana Kontingensi Gizi pada Situasi Bencana
- Istimewa
Jawa Barat secara morfologi mempunyai wilayah lereng-lereng, tanahnya gembur dan bersifat sensitif terhadap air, mempunyai tifikal batuan dan permukaan tanah sangat rentan pergerakan tanahnya, sehingga indikasi bencana alam akan muncul tanpa sebab akibat. Dari 27 Kabupaten / Kota di Jawa Barat terdapat 16 Kabupaten / Kota berkatogeri resiko tinggi rawan bencana dan 11 Kabupaten / Kota lainnya tergolong sedang.
Daerah yang di nilai paling berisiko bencana anatara lain Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Sukabumi.
Sementara di wilayah Bandung Raya, daerah yang masuk dalam kategori risiko tinggi lainnya adalah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang.
Ada pun Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi termasuk dalam kategori sedang rawan bencana. Secara lengkap, daerah rawan bencana di Jawa Barat yang termasuk kategori tinggi lainnya antara lain yaitu Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Sumedang , Kabupaten Kuningan dan Kota Banjar.
Sedangkan daerah risiko sedang lainnya adalah Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Tasikmalaya, Kota Sukabumi, Kota Depok dan Kota Bogor.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Emma Suwarna berharap acara ini akan berjalan dengan baik.
“Saya berharap kegiatan ini menjadi awal yang baik dalam upaya antisipasi kesiapsiagaan situasi bencana khususnya dalam situasi gizi bencana di Provinsi Jawa Barat dengan mengedepankan inovatif, kreatif dan kolaboratif,” katanya.