Elon Musk, Investor Berisiko Tinggi
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar – Bank Dunia meramalkan ekonomi global hanya akan tumbuh 2,1% pada tahun 2023. Namun Bank dunia menyatakan perekonomian Amerika Serikat (AS) dan ekonomi negara-negara besar lainnya telah terbukti lebih tangguh dari apa yang diperkirakan sebelumnya. CEO Goldman Sachs, David Solomon, mengungkapkan perekonomian Amerika Serikat masih sangat rentan. Meski tak masuk dalam jurang resesi, ekonomi Amerika Serikat masih berisiko menghadapi benturan yang keras.
Ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh di bawah 5% pada tahun 2023, namun dipandang mampu bertahan dan tetap melaju di atas rata-rata global. Pertumbuhan ditopang oleh ekspor komoditas seperti CPO, batu bara dan beberapa komoditas pertambangan lainnya. Namun beberapa perusahaan rintisan di bidang teknologi dan market place yang kerap mengandalkan dana murah dari investor luar, kini mulai berjatuhan. Beberapa Industri padat karya berorientasi ekspor, seperti tekstil juga mengalami penurunan permintaan dan menghadapi gelombang PHK.
Pemerintah harus bekerja ekstra untuk melindungi kepentingan nasional. Salah satunya memastikan investor tetap tertarik dan mau memenuhi janjinya di tengah meningkatnya risiko global. Penyediaan infrastruktur, hilirisasi industri dan kemudahan berinvestasi menjadi atensi utama Pemerintah. Pemerintah turun langsung untuk mengupayakan kerja sama dengan investor asing yang dipandang memiliki peran strategis.
Kehadiran investor bukan tanpa risiko. Umumnya negara yang telah memiliki sistem lebih mapan akan menerapkan kerangka risiko dalam menghadapi investor yang masuk. Kebijakan ini penting untuk memastikan bahwa mereka memenuhi kepentingan nasional mereka. Mitigasi risiko akan sangat ditentukan oleh tingkat toleransi terhadap risiko.
Tingkat risiko merupakan kombinasi antara peluang terjadi (likelihood) dengan tingkat keparahan (severity) yang ditimbulkan. Profil investor yang akan dilayani dengan demikian menjadi penting, sehingga menghasilkan suatu doktrin yang dikenal sebagai Know Your Customer (KYC) berikut metode dalam penerapannya. Satu di antara metode adalah penelusuran rekam jejak.
Mengumbar Janji
Pada Januari 2021, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah menandatangani perjanjian kerahasiaan atau Non Disclosure Agreement (NDA) terkait rencana kerja sama investasi antara Tesla dan Indonesia. Pada 4 Februari 2021, Tesla mengirimkan proposal kerja sama untuk berinvestasi di Indonesia.