Sajian Kreasi Pengganti Nasi Ala Chef Theo, Beragam Citarasa dan Isi

Destinasi Kuliner, Shiraball
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Nasi menjadi sajian utama bagi masyarakat Indonesia sehingga makan tak lengkap rasanya tanpa ada sumber karbohidrat tersebut. 

Yongma Hadirkan Magicom Carbo Terbaru: Solusi Nasi Rendah Gula yang Praktis

Namun, tren terkini menunjukkan bahwa lebih banyak kaum urban memilih sajian nasi dengan kreasi lezat namun praktis untuk dikonsumsi di tengah kepadatan aktivitasnya.

Corporate Executive Chef dailygroup, Setyo Widhyarto, menyebutkan bahwa salah satu kreasi yang ia buat bersama timnya yakni bola nasi yang praktis dengan rasa yang bikin nagih. 

5 Rice Cooker Terbaik 2024 untuk Dapur Anda, Desain Minimalis dan Fitur Canggih

Kreasi oleh Chef Theo, sapaannya, disebut dengan Shiraball. Menu ini merupakan bola-bola nasi yang digoreng dengan paduan bahan berkualitas tinggi. 

Rekomendasi 6 Game Buat Anda Bernostalgia, Rekomended Buat Angkatan 90

"Shiraball awalnya terinspirasi dari nasi Italia, risoto. Kita mau snack yang dikonsumsi bisa untuk usia lebih muda. Nah, kreasi ini bentuknya bulat, ada yang isi salmon dan ada isi tuna. Nasinya lebih padat, dibentuk bulat dan digoreng. Ada gurih dari mozarella," kata Chef Theo pada VIVA.

Di dalamnya, tersembunyi kejutan rasa dari isian salmon atau tuna dan mozarella. Setiap gigitannya menawarkan sensasl crispy yang menyatu dengan gurihnya lelehan keju mozarella. 

Shiraball menjadi the perfect bite yang cocok untuk semua orang karena rasanya enak, mengenyangkan dan dapat menjadi kudapan favorit tiap akhir pekan bersama keluarga atau teman.

"Shiraball tercipta untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang memiliki gaya hidup aktif dan multi-tasking. Meskipun mereka sedang dalam perjalanan, dikejar meeting, atau dikejar dead/ine tugas, mereka tetap bisa keep on rolling dengan melakukan berbagai kegiatan tersebut sambil tetap bisa makan makanan yang enak dan mengenyangkan," ungkap Marketing Director, daily group, Jaya Chandranegara.

Jaya melanjutkan bahwa dari segi konsumsi rice box, sushi, wrap food, roti dan kue, kategori yang paling diminati adalah roti (55%) dan kue (37%). 

Sajian rice box dipandang sebagai makanan harian yang cocok untuk dipesan lewat aplikasi layanan pesan antar dan dikonsumsi sendiri. 

Sushi dan kue dipandang sebagai makanan akhir pekan yang cocok dimakan ramai-ramai. 

"Berdasarkan segi usia, sajian rice box dan sushi paling banyak dikonsumsi oleh pelanggan dengan batasan usia 18-35 tahun, sedangkan pelanggan dengan batasan usia 26-45 tahun cenderung mengkonsumsi roti dan kue," bebernya. 

Destinasi Kuliner, Shiraball

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Laporan ini seolah mengonfirmasi bahwa ada tiga hal utama yang dipertimbangkan oleh pelanggan daily group ketika hendak membeli makanan. 

Mereka lebih memilih brand yang mampu mempertahankan konsistensi rasa, menghasilkan makanan berkualitas dengan bahan-bahan natural dan memiliki value for money. 

"Artinya, makanan rasanya harus enak, berkualitas dan ramah di kantong," tambahnya. 

Riset ini dilakukan oleh Daily Group lewat kolaborasinya dengan Ipsos-perusahaan riset pasar & & konsultasi multinasional yang berkantor pusat di Perancis. Dilakukannya riset ini bertujuan untuk membedah demografi, kebiasaan konsumsi serta suguhan favorit pelanggannya. 

Sebagai informasi, daily group adalah sebuah start-up F&B multiplatform yang menaungi beberapa jenama F&B. 

Dari riset ini, dilaporkan pula bahwa 55% responden yang adalah wanita sangat tertarik dengan kategori kue. Tidak salah jika wanita diklaim lebih suka yang manis-manis sehingga untuk memanjakan para sweet tooth, tim Daily Group menyajikam Lava Cake Choco Cadbury melalui Lu'miere. 

Kue ini merupakan sajian manis dari chiffon cake cokelat yang lembut. Dikombinasikan dengan selai cokelat dibagian tengah yang lumer serta limpahan parutan coklat Cadbury di atasnya. 

Ilustrasi cokelat

Photo :
  • Pixabay

Kelezatan dari Lava Cake Choco Cadbury cocok untuk dinikmati dalam setiap momen, mulai dari menjadi teman craving pada saat menonton K-Drama, merayakan keberhasilan teman, hingga sebagai self- reward untuk memanjakan diri setelah hari yang panjang. 

"Nggak bakal enek. Walau cokelat identik manis banget, kita nyari balanceing. Ada beberapa orang juga sukanya dark coklat. Tapi, culture Indonesia ya kue adalah manis. Jadi kita balancing coklat tapi nggak kebanyakan (manis dan dark cokelatnya). Kuenya juga lembut identik dengan spons, seperti kapas," imbuh Executive Pastry Chef dailygroup, Beno Komarudin.