KDM Bantu Pelajar yang Rawat Neneknya Sakit Tumor di Cirebon
- Istimewa
“Keren. Ini orang hebat, orang hebat harus dikasih dua kali lipat, saya kasih Rp 2 juta karena sudah Ikhlas,” tutur KDM sambil memberikan uang Rp 2 juta kepada sang nenek.
Kembali ke Kasohid, ternyata ia selama ini tinggal bersama kakeknya yang bekerja sebagai buruh tani. Sementara biaya sekolah dan kebutuhan pengobatan sang nenek dibantu oleh kakaknya yang bekerja sebagai kuli bangunan.
Kang Dedi mengatakan, biaya pengobatan saat ini sudah ditanggung oleh BPJS. Hanya saja Masyarakat tetap membutuhkan uang selama menunggu pasien di rumah sakit. Terlebih jika pasien itu harus dirujuk dari Cirebon ke RS Hasan Sadikin di Bandung.
“Makanya ke depan semua rumah sakit daerah itu kualitasnya harus setara dengan RS Hasan Sadikin,” ucapnya.
Menurut KDM, jika ada orang sakit biaya akan berlipat. Sebab banyak warga yang berhenti bekerja karena harus menunggu orang tercintanya di rumah sakit. Sehingga hal itu justru membuat kemiskinan baru.
“Sehingga saya saat jadi bupati (Purwakarta) punya kebijakan orang yang menunggu pasien miskin di rumah sakit mendapat uang Rp 100 ribu,” kata Kang Dedi.
Di akhir acara Kang Dedi Mulyadi pun menyerahkan uang total Rp 9 juta kepada Kasohid untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya menunggu neneknya di rumah sakit. “Dan kamu saya angkat jadi anak saya, sekolahnya saya biayai sampai selesai SMA,” ucapnya.