Keren! Irjen Pol Chryshnanda Dwilaksana Gelar Pameran Tunggal, Ini Tujuannya

Irjen Pol Chryshnanda Dwilaksana
Sumber :
  • Iatimewa

VIVA Jabar – Kepala Staf Kapolri Irjen Polisi Chryshnanda Dwilaksana menggelar pameran lukisan tunggal di Gedung Pusat Kebudayaan, Naripan, Kota Bandung, Minggu (3/8).

Dalam pameran bertema Sayap Patah ini, terdapat 347 karya tunggal yang dipamerkan. Jenderal bintang dua itu mengatakan, tema Sayap Patah diangkat sebagai cerminan kondisi bangsa saat ini.

"Ini karya-karya merupakan suatu refleksi atas situasi dan kondisi yg terjadi sekarang ini memang kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan harmoni maka hidup dan kehidupan ini bisa mendukung produktivitas," ucapnya.

Chryshnanda mengatakan, dalam pameran kali ini, ia berusaha menunjukkan kontradiksi jika persatuan bangsa tidak terjaga.

“Kalau kita melihat sayap-sayap itu harmoni, ketika sayap-sayap ini patah maka mereka terluka, sakit dan kontraproduktif, serta suasana menjadi disharmoni. Karya ini menjadi renungan agar kita sadar dan ingat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini. .Bagaimanapun suasananya, apapun situasinya, jangan terprovokasi untuk merusaknya karena kita harus bercita-cita sebagai anak bangsa,” ujarnya.

Sebagai seorang polisi, Chryshnanda mengaku tak mudah mencuri waktu untuk melakukan hobi tersebut. Melukis sendiri, kata dia, sudah menjadi hobinya sejak masih duduk di bangku sekolah.

"Saya (suka melukis) dari SD. Jadi dengan kecintaan ini, (waktu melukis) pasti ada bisa di luangkan. Untuk mencari ruang dan tempat cari apa saja ekspresi," katanya.

Sementara itu, kurator pameran Sayap Patah, Isa Perkasa mengatakan, saat Chryshnanda mengajukan tema pameran, ia langsung menyambut baik keinginan jenderal polisi bintang dua itu.

Sebab tema yang diangkatnya bertepatan dengan tahun politik yang semakin dekat. Hal ini, lanjut Isa, juga menjadi bagian penting, karena tema pameran mengangkat isu persatuan dan kesatuan bangsa.

"Jadi waktu tema yang disodorkan tentang Sayap Patah itu tentang situasi tahun politik ini. Itu bagi bagi saya menjadi poin penting karena memang seperti pemilu sebelumnya kita terpecah dalam satu rumah saja bisa saling bermusuhan," katanya.

" Saya lihat jangan sampai terjadi seperti (kemarin)ini, jangan sampai politik identitas dipakai lagi. Karena dampaknya ada bom bunuh diri," katanya.

Menurut Isa, sosok Chryshnanda adalah sosok yang produktif. Di tengah kesibukannya, petinggi polisi itu tetap menyempatkan diri untuk bekerja.

"Beliau luar biasa produktifnya jadi hiperproduktif. Ditengah kesibukannya sebagai polisi dan rektor Sespim yang sibuk sekali dapat menginspirasi kita, saya juga sebagai seninam tidak seproduktif itu," katanya.

Djokovic Gondol Grand Slam ke-24 Usai Menang US Open 2023