Buntut Sangsi Adat, Mama Muda di Sultra Diperkosa oleh Oknum Kepala Desa

Ilustrasi pemerkosaan
Sumber :
  • U-Report

VIVA Jabar - Seorang Kepala Desa (Kades) berinsial ST yang seharusnya mengayomi warganya, justru kali ini ia malah memperkosa warganya yang sedang meminta perlindungan terhadap dirinya.

Naturalisasi Dua Pemain Muda: Ambisi Baru Timnas Indonesia di Kancah Internasional

Korban seorang wanita muda berinsial FWN (26) ia dipaksa oleh kades berusian 51 tahun tersebut untuk memenuhi hasrat seksualnya. dan kini Kades ST pun harus mempertanggungjawabkan aksi bejatnya tersebut di kantor kepolisian. 

Kasat Reskrim Polres Konawe Selatan AKP Henryanto Tandirerung mengatakan, bahwa aksi pemerkosaan itu dilakukan pelaku di sebuah rumah kebun pada Senin 11 September 2023.

Inovator Muda: Vania Febriyantie dan Seni Tani, Mengubah Lahan Kosong Jadi Berkah

"Pelaku melakukan perbuatan terlarang itu di sebuah rumah kebun milik warga," kata Henryanto kepada wartawan Rabu 13 September 2023.

Dia menjelaskan, bahwa kejadian itu bermula saat korban mendatangi rumah pelaku dengan maksud meminta bantuan terkait sanksi adat.

5 Pilihan Smartwatch untuk Wanita, Desain Elegan Bikin Tampil Makin Stylish

Kala itu, korban menyampaikan tidak mampu membayar sanksi adat akibat perselingkuhan yang dilakukan sehingga berujung percererian karena telah digugat suaminya.

"Awalnya korban datang minta solusi terkait masalahnya. Korban ini kan tidak mampu bayar adat atau permintaan adat yang diberikan. Sehingga korban menemui pelaku untuk meminta bantuan," ungkapnya

Setibanya di rumah pelaku, kata Henryanto, pelaku justru bukan membantu, dia malah menakut-nakuti korban dengan ancaman akan melaporkan ke polisi jika tidak membayar sanksi adat yang diminta keluarga suaminya.

Dari situ, pelaku pun mulai jalankan akal busuknya dengan meminta korban untuk menuruti keinginannya.

"Pelaku minta agar korban turuti dulu perintahnya. Kemudian ditakut takuti akan dilaporkan ke polisi kalau tidak menuruti ketentuan adat itu. Akhirnya korban pun ketakutan dan mengikuti permintaan daripada oknum kepala desa," katanya

Ilustrasi Kekerasan & Penganiayaan

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Lebih lanjut, Henryanto mengungkap bahwa setelah korban ketakutan dia pun menuruti semua permintaan pelaku.

Saat itu, korban pun diajak ke suatu tempat dengan berboncengan bersama menggunakan motor. Awalnya korban sempat bertanya, terkait mau ke mana namun pelaku malah menyuruh untuk ikut saja.

"Dibawa pakai motor, jadi korban ini nurut saja meski di awalnya sempat bingung mau ke mana, tapi pelaku minta korban untuk ikut saja," katanya

Setibanya di lokasi tujuan, pelaku dan korban singgah di sebuah warung untuk makan malam. Pelaku pun lantas makan sementara korban menolak makan dengan alasan tidak lapar dan ingin segera dibantu menyelesaikan masalahnya.

Setelah selesai makan, pelaku dan korban kemudian melanjutkan perjalanan hingga tiba di titik akhirnya di sebuah rumah kebun milik warga. Korban yang kebingungan langsung dipaksa menuruti hasrat pelaku. Pelaku pun lantas langsung menyetubuhi korban.

"Setelah makan, korban di bawa ke rumah kebun itu. Pelaku pun memperdaya dengan iming-imingnya lalu menyetubuhi korban sekitar pukul 21.15 Wita," ungkapnya.