PBNU Kritik Pemerintah Buntut Kerusuhan di Rempang: Utamakan Musyawarah, Hindari Kekerasan!
- Viva.co.id
VIVA Jabar - Setelah beberapa organisasi masyarakat (ormas) menyatakan kritiknya terhadap kerusuhan di Rempang, termasuk Muhammadiyah.
Kini, giliran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang memberikan kritik dan masukan terhadap apa yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Ketua Umum PBNU Gus Yahya mendorong pemerintah menyelesaikan permsalahan tersebut dengan cara musyawarah dan bukan dengan cara kekerasan.
"PBNU meminta dengan sungguh-sungguh kepada Pemerintah agar mengutamakan musyawarah (syura') dan menghindarkan pendekatan koersif," kata Gus Yahya Cholil Staquf di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat 15 September 2023.
Gus Yahya menilai persoalan yang terjadi di Rempang tersebut kerap terjadi lantaran kurangnya keterlibatan warga dalam proses proyek pembangunan sam terjadi komunikasi yang kurang baik hingga terjadi konflik.
"Dalam pandangan PBNU, persoalan Rempang-Galang merupakan masalah yang terkait pemanfaatan lahan untuk proyek pembangunan. Persoalan semacam ini terus berulang akibat kebijakan yang tidak partisipatoris, yang tidak melibatkan para pemangku kepentingan dalam proses perencanaan kebijakan hingga pelaksanaannya. Hal ini kemudian diperparah oleh pola-pola komunikasi yang kurang baik," ujar Gus Yahya.