Jora Nilam Judge Akan Fokus Memperkuat Pendidikan dan Ekonomi Kreatif Warga Kabupaten Bogor
- Pribadi/Istimewa
VIVA Jabar - Hadir dalam diskusi media dengan judul “Para Srikandi Berebut Kursi di Dapil Ngeri” yang diselenggarakan oleh Lembaga Studi Visi Nusantara (LS-VINUS) pada Rabu, 20 September 2023, bertempat di Cibinong.
Jora Nilam Judge menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Bogor melalui peningkatan kualitas pendidikan dan ekonomi kreatif.
Sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) yang diusung oleh Nasdem untuk bertarung di Jawa Barat V Dapil Kabupaten Bogor, Jora melihat bahwa masalah krusial yang saat ini perlu segera diberi treatment serius adalah masalah pendidikan dan kondisi ekonomi warga kabupaten Bogor.
“Pendidikan yang baik bagi masyarakat akan mendorong kreativitas untuk mengakselerasi potensi ekonomi yang akan berdampak pada kesejahteraan dan mengurangi ketimpangan ekonomi di Kabupaten Bogor”, tutur Jora.
Jora juga ikut menyoroti isu kekerasan dan kasus perceraian yang terjadi di Kabupaten Bogor.
Menurutnya, kasus pernikahan dini masih terjadi dan hal tersebut menyebabkan terjadinya pernikahan prematur antara pasangan suami dan istri muda yang baik secara ekonomi maupun mentalnya, belum siap untuk menjalani hubungan rumah tangga.
Akibatnya, tidak sedikit perceraian pasutri muda yang disebabkan oleh alasan-alasan yang sederhana. Menurutnya, masalah perceraian ini juga akan berdampak terhadap kualitas sumber daya manusia Kabupaten Bogor, apalagi kalau pasutri muda tersebut sudah memiliki anak.
Generasi yang tumbuh dalam kondisi broken-home akibat perceraian, akan berdampak buruk bagi masa depan generasi Kabupaten Bogor.
Perempuan yang juga aktif dalam dunia bisnis dan investasi ini, mengatakan bahwa dengan hadirnya kelompok perempuan di politik dan menduduki kursi parlemen, akan memberi warna keseimbangan terhadap produk kebijakan pemerintah yang kemudian diberlakukan ke tengah publik.
“Perempuan cenderung memiliki logika dan nurani yang seimbang dalam menghadapi masalah, sehingga solusi yang dihasilkan sesuai dengan konteks masalahnya, bukan sebatas pemenuhan regulasi-administratif”, pungka Jora.