Terjadi Kebakaran di SMAN 6 Jakarta dan Memakan Korban, Polisi Sebut Akibat Korsleting Listrik
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Komisaris Polisi Tribuana Roseno, Kapolsek Metro Kebayoran Baru, menyatakan bahwa kebakaran yang terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Jakarta tidak melibatkan unsur kesengajaan. Menurutnya, semua peristiwa kebakaran tersebut merupakan hasil dari kejadian yang tidak disengaja atau musibah.
"Kalau kita lihat dari sini kan tidak ada unsur kesengajaan juga memang karena musibah, kita harus bisa membedakan juga antara kebakaran, itu kan memang karena konslet awalnya, terus terkait fokusnya untuk perkara ini kan terkait kematian dari karyawan sekolah nih," ujar Tribuana kepada wartawan pada Jumat 29 September 2023.
Tribuana menjelaskan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dengan penyediaan APAR di sekolah itu. Pasalnya, penyediaan APAR tidak termasuk dalam SOP setiap sekolahan.
"Jadi gini, terkait itu APAR, jadi kita masih tetep mendalami cuman begini, apar itu kan bukan sop sekolah harus punya," ucapnya.
Kronologi Kebakaran Versi Polisi
Tribuana Roseno mengatakan, awalnya pekerja bangunan bernama Rahmat memanggil sekuriti sekolah bernama Cecep Kohar ketika mendengar suara ledakan di sekolah.
"Sekira pukul 08.30 WIB, pada saat saksi sedang memasang keramik lantai di dekat panel listrik, kemudian saksi 1 mendengar suara ledakan kemudian saksi melihat keluar asap dan api dari panel listrik, selanjutnya saksi langsung memanggil petugas security saudara Cecep Kohar," kata dia kepada wartawan, Jumat 29 September 2023.
Lantas, Cecep memadamkan api dengan APAR yang ada di sekolah. Si jago merah berhasil dijinakan. Cecep memadamkannya seorang diri.
"Kemudian korban langsung mengambil tabung APAR besar bersama 2 orang lainnya, selanjutnya korban langsung masuk ke dalam ruangan panel listrik dan langsung menyemprotkan tabung APAR besar, sehingga api dapat dikuasai oleh korban," kata dia.
Namun, buntut aksi heroiknya Cecep meregang nyawa dalam perjalanan ke Rumah Sakit. Korban diduga meninggal buntut menghirup gas karbon dari APAR kadaluarsa yang disemprotkannya. Adapun kebakaran diduga karena korsleting dari panel listrik.
"Korban meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. Korban meninggal dunia diduga akibat menghirup gas karbon yang dikeluarkan atau semprotkan dari APAR besar berwarna oranye yang sudah kedaluwarsa 2016," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran terjadi di Gedung Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hari ini. Dalam kebakaran tersebut, satu orang dikabarkan meregang nyawa. Dia adalah petugas keamanan sekolah bernama Cecep Kohar (45).
Perwira piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, Suparno mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 08.58 WIB. "Informasinya demikian dari tim yang ke lokasi. Ada satu orang yang meninggal," ujar dia kepada wartawan, Jumat 29 September 2023.