KDM Minta Pemkab Purwakarta Gratiskan Taman Air Mancur Sri Baduga: Pemkab Tetap Untung Kok

Kang Dedi Mulyadi (KDM)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Dengan diresmikannya Perda No. 11 tahun 2020 tentang retribusi rekreasi dan olahraga, Pemkab Purwakarta ke depan mengharuskan pengunjung Taman Air Mancur Sri Baduga untuk membayar tiket alias tidak gratis lagi.

World Water Forum Segera Digelar, Perumda TRS Berharap Ada Kejelasan Regulasi dan Solusi

Kemudian, pertunjukan air mancur yang biasanya digelar seminggu sekali, sekarang sudah tidak pernah lagi digelar dengan berbagai macam alasan.

Menanggapi hal itu mantan Bupati Purwakarta, Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang notabene penggagas Taman Air Mancur Sri Baduga menegaskan, ia sejak lama telah memberikan saran untuk melanjutkan pembangunan dengan menganggarkan jaringan air bersih dari Sadang sampai Cibatu.

Dedi Mulyadi Sebut Ada Kejutan Ditengah Gonjang-ganjing Pencalonannya di Pilgub Jabar

“Kompensasinya adalah PDAM membuat jaringan air dari PDAM ke Sri Baduga, clear itu semua. Kalau itu dilakukan semua biayanya waktu itu hanya Rp 14 miliar, pasti clear itu,” ucap KDM kepada wartawan.

Menurutnya daripada pemerintah membangun pipa sendiri untuk mengatasi permasalahan debit air, lebih baik memberikan penyertaan modal berupa pembangunan infrastruktur ke PDAM.

Dedi Mulyadi Sebut Pola Sosial Ekonomi Muhammadiyah Sunda Pisan

Terkait biaya operasional yang menjadi salah satu alasan pemerintah untuk membuat pengunjung bayar, KDM pun keheranan. Sebab masih banyak operasional pemerintah yang justru tak bermanfaat.

“Kalau jadi pemerintah jangan bilang operasional mahal, kalau begitu ngapain gaji pegawai yang pada nganggur? Kan banyak pegawai pemda yang hanya udud (merokok) digaji oleh negara, mahal juga. Kalau ngomongin efisiensi pegawai pemda hanya butuh 200 orang dan itu sudah bisa jalan, turunin lagi cukup 50 orang,” beber KDM.

Halaman Selanjutnya
img_title