Kenapa Bentrokan Pendukung Palestina dan Israel Bisa Terjadi di Bitung
- viva.co.id
VIVA Jabar – Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri menjelaskan kronologi bentrokan yang melibatkan dua massa terjadi pada Sabtu kemarin. Dari bentrokan itu, ada tiga orang luka-luka yang saat ini dalam perawatan intensif di rumah sakit.
Maurits mengatakan pasca bentrokan, kondisi di Bitung sudah kondusif terkendali. Menurut dia, dua tokoh agama pada Sabtu malam sudah bertemu dan sepakat untuk menjaga kerukunan.
Pun, pihak aparat juga sudah mengantisipasi dengan melakukan penjagaan, Dia bilang kegiatan-kegiatan perjumpaan antar dua massa itu sebelumnya tak pernah ada masalah. "Hanya saja pada saat pertemuan ada yang lempar batu.
Seperti itu lah. Nah itu, awalnya jadi saling kejar mengejar," kata Maurits, dalam Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne yang dikutip pada Minggu, 26 November 2023.
"Sehingga, terjadi bentrok antara gerakan pro Palestina dengan yang belum paham itu. Namun, aparat sudah menangani," tuturnya. Sebagai informasi, Pihak Kementerian Agama melalui Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulawesi Utara, Sarbin Sehe buka suara soal bentrokan massa di Kota Bitung.
Dia mengimbau agar tokoh agama dan tokoh adat bisa tetap bisa jaga kerukunan di Kota Bitung, Sulut. Menurut dia, kejadian bentrok itu karena dipicu saling lempar dari kedua kubu.
"Insinden saling lempar aksi masa dua kubu di Kota Bitung (25/11) kemarin petang sangat disesalkan," kata Sarbin, di Manado, Minggu, 26 November 2023. Sarbin menuturkan semua pihak menyesalkan dan prihatin atas peristiwa bentrokan tersebut. Dia mengingatkan, kekerasan tak boleh terjadi apapun alasannya.
Dia menuturkan demikian karena bentrokan itu akan mengganggu persatuan dan kesatuan di Sulut.
"Sangat disesalkan adanya kekerasan yang terjadi," ujarnya.