Mengenal Falsafah Huma Betang Kearifan Lokal Kalimantan

Laskar Pemuda Kalimantan
Sumber :
  • screenshoot berita VivaNews

Masyarakat Kalimantan Tengah memiliki kearifan lokal yang telah diyakini sejak lama, yaitu Falsafah Huma Betang, yang diyakini dapat menjaga perdamaian. 

Kucurkan Dana Rp400 Juta untuk Penanganan Kemiskinan Ekstrem, BLK Latih 104 Peserta

Falsafah Huma Betang dapat diartikan secara sederhana sebagai 'rumah besar yang ditempati oleh banyak orang dengan beragam agama dan kepercayaan, namun tetap hidup dalam keselarasan dan kedamaian'. 

Munculnya nilai-nilai perdamaian dalam Falsafah Huma Betang dipengaruhi oleh Perjanjian Rapat Damai Tumbang Anoi, yang diadakan di rumah Betang Tumbang Anoi, Kabupaten Gunung Mas pada tanggal 22-24 Mei 1894. 

Respon Pemimpin Hamas Usai Tiga Anaknya Tewas Dirudal Israel

Perjanjian ini menghasilkan tiga kesepakatan utama, yaitu perdamaian, penghentian sistem budah, dan mengacu pada sistem adat. Falsafah Huma Betang merupakan salah satu aspek budaya yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah. 

Falsafah Huma Betang kembali diperkenalkan saat penanganan konflik antara suku Dayak dan Madura. Falsafah ini memberikan pemahaman kepada warga Dayak dan Madura untuk hidup secara harmonis dan damai setelah konflik tersebut.

Gudang Peluru Milik TNI AD di Bogor Kebakaran, Warga Dekat Lokasi Dievakuasi