Kisah-kisah Unik KDM Saat Kampanyekan Prabowo-Gibran di Jawa Barat
- Istimewa
VIVA Jabar – Kang Dedi Mulyadi (KDM) memang sering turun menyapa masyarakat. Tak hanya sekedar datang, KDM juga membawa solusi setiap ia menemui warga.
Sederet pengalaman yang mengesankan dialami oleh KDM, termasuk saat dirinya mensosialisasikan dan mengkampanyekan paslon Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Jawa Barat.
Pengalaman KDM berkeliling di Jawa Barat itu ternyata diwarnai kisah-kisah menarik dan unik. Tak hanya dari pintu ke pintu, KDM juga memiliki program rutin untuk melebur bersama masyarakat, yakni Safari Cinta KDM yang setiap pelaksanaannya diikuti oleh ribuan massa.
Berikut ini adalah kisah-kisah unik KDM saat mengkampanyekan Prabowo-Gibran di Jawa Barat:
1. Sosok Kuwu Edan Viral dari Ciamis
Kades Saguling, Kabupaten Ciamis, Otong Sutarman atau Kuwu Edan viral setelah menantang KDM datang ke desanya untuk membantu sejumlah rumah yang rusak akibat pergerakan tanah. Tantangan itu muncul lantaran saat itu tak ada pejabat lokal yang merespon.
Dari situlah KDM bertemu dengan Kuwu Edan. Bahkan Kuwu Edan diajak bertemu dengan Prabowo Subianto untuk menyampaikan keluhannya langsung. Dan tanpa basa-basi, Prabowo pun memberikan bantuan secara personal untuk membangun sejumlah rumah yang rusak tersebut.
Kini Kuwu Edan semakin dikenal luas karena tidak hanya nyentrik, tapi juga ia mengikuti jejak langkah memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat seperti yang dilakukan oleh KDM.
2. Bocah Subang Rawat dan Biayai Kehidupan Nenek
Anih, seorang bocah yang baru lulus SD ini mencuri perhatian KDM saat Safari Cinta di Desa Ciasem baru, Kabupaten Subang. Ia tinggal bersama neneknya karena ibu dan ayahnya telah bercerai. Tak sekadar tinggal, Anih pun getol berdagang untuk membiayai kehidupan dengan neneknya.
Di Safari Cinta, KDM memberikan sejumlah uang untuk modal membuka warung. Beberapa hari berselang KDM datang ke rumah Anih dan benar saja warung itu sudah dibuat dengan sejumlah dagangan di dalamnya.
Kehadiran KDM di warung Anih pun menguak kisah haru. Anih ternyata sangat rindu pada ayahnya yang sudah lama bercerai dengan ibunya. Kisah itu pun larut dalam kesedihan warga sekitar yang berdatangan ke rumahnya.
3. Ibu Asal Indramayu 19 Tahun Sakit Kulit Tanpa Pengobatan
Pada Safari Cinta di Desa Mekarjaya, Kabupaten Indramayu, KDM bertemu Nesih yang mengidap sakit kulit selama 19 tahun. Nesih tak berobat karena keterbatasan ekonomi. Begitupun BPJS Kesehatan gratis dari pemerintah ia tak memilikinya.
Di malam itu Nesih bahagia karena impiannya untuk sembuh segera terwujud. Sebab ia akan dibawa berobat gratis oleh KDM ke dokter kulit di RSPAD. Tak hanya itu Nesih dan keluarga pun akan dibuatkan BPJS Kesehatan.
Setelah hampir satu bulan berobat kulit Nesih mulai menunjukkan perubahan. Kulit rusaknya mulai terkelupas dan tergantikan dengan yang lebih sehat. Pengobatan itu akan berlanjut hingga kulitnya benar-benar kembali normal.
4. Kisah Ibu di Bekasi Rela Utang Bank Emok Agar Anak Bisa Lanjut Sekolah
Seorang ibu di Safari Cinta di Desa Bojongsari, Kabupaten Bekasi naik ke atas panggung dengan menggendong anak bungsunya. Di pertemuan itu terungkap jika sang ibu memiliki sejumlah utang ke bank emok atau rentenir untuk biaya sekolah anaknya.
Utang sebesar Rp 3 juta itu dibayar Rp 75 ribu per minggu selama setahun. Uang itu ia gunakan untuk membeli sejumlah peralatan sekolah mulai dari seragam, sepatu hingga buku. Ia terpaksa berutang karena penghasilan suaminya kurang.
Pada momen tersebut KDM memberikan bantuan melunasi utang dan juga memberi modal usaha. KDM berharap ke depan sekolah benar-benar gratis tanpa ada lagi orang tua keluar uang seperti yang dialami ibu tersebut.
5. Rawat Nenek Tumor, Pelajar Cirebon Jadi Anak Asuh KDM
Saat Safari Cinta 26 Agustus 2023 di Desa Cibogo, Kabupaten Cirebon, KDM tak sengaja memanggil seorang penonton yang ternyata seorang pelajar kelas 1 SMP bernama Kasohid. Ia saat ini tinggal dengan merawat neneknya yang sedang sakit tumor.
Kasohid tinggal bersama kakeknya yang seorang buruh tani dan neneknya sakit tumor. Untuk biaya sehari-hari ia mengandalkan uang pemberian kakaknya yang bekerja sebagai kuli bangunan. Sementara orang tuanya telah meninggal dunia.
Di akhir acara KDM memberikan sejumlah uang bantuan untuk biaya perawatan sang nenek. Tak hanya itu Kasohid pun menjadi anak angkat KDM yang akan dibiayai hingga selesai sekolah SMA.
6. Kerja Keras Nenek Penjual Gorengan di Purwakarta Demi Sekolahkan Anak
Banyaknya warga yang telah dibantu membuat KDM kadang lupa. Seperti saat Safari Cinta di Desa Mekargalih, Kabupaten Purwakarta. Di sini ia bertemu dengan Mak Icih yang ternyata pernah diberi bantuan modal yang habis karena dagangannya selalu diutangi orang.
Di panggung itu KDM kembali bertemu Mak Icih yang merupakan seorang janda tua anak empat. Di usia senjanya ia masih kerja keras keliling jualan gorengan untuk membiayai anak bungsunya yang masih sekolah di SMA.
Kebaikan Mak Icih kerap dimanfaatkan orang lain dengan berutang padanya. KDM pun kembali melunasi utang orang lain dan memberi tambahan modal agar Mak Icih tak perlu lagi berkeliling karena mempunyai tempat berjualan yang menetap.
7. Kisah Pilu Anak Stunting di Bandung Barat
KDM menemukan seorang ibu yang memiliki anak stunting saat Safari Cinta di Kabupaten Bandung Barat. Saat itu ia melihat seorang ibu menonton dengan menggendong anaknya yang sangat kurus. Rupanya anak tersebut telah berumur 5 tahun tapi memiliki badan yang sangat kecil.
Mereka hidup dari kiriman uang suaminya Rp 300 ribu per bulan yang bekerja di Bali. Hal itulah yang menjadi salah satu faktor sang anak kekurangan gizi karena terbiasa hidup dan makan apa adanya. Di malam itu pun KDM memberikan bantuan untuk bekal dan modal usaha pada sang ibu.
Ke depan KDM akan mendorong pengelolaan anggaran agar efektif dan tepat sasaran. Sehingga anggaran stunting yang besar tidak habis oleh kegiatan rapat, studi banding dan evaluasi para pejabat tapi langsung dirasakan manfaatnya oleh rakyat.
Masih banyak kisah unik lainnya di balik perjalanan KDM mensosialisasikan dan mengkampanyekan Prabowo-Gibran keliling Jabar. Dalam setiap langkahnya KDM tak hanya menebar kebaikan tapi juga membawa kebahagiaan dan memberikan solusi bagi setiap orang yang membutuhkan.
Perjalanan KDM akan terus berlanjut tak terbatas oleh waktu pemilu. Sebab hal seperti itu telah rutin ia lakukan sejak puluhan tahun silam saat merintis karirnya di politik.
“Saya (safari) seperti ini sudah 20 tahun lebih tak pernah berhenti. Banyak hal peristiwa yang saya temukan dalam setiap waktu. Hari ini kita selesaikan satu masalah, dari sekian juta masalah rakyat. Minimal ada satu sampai tiga yang kita selesaikan dalam setiap hari,” ujar Kang Dedi Mulyadi.