Dedi Muyadi: Dulu Ikut Mengesahkan Kini Tolak IKN, Bapak Ini Lagi Lucu-lucunya
- Istimewa
VIVA Jabar – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur mendapat menjadi perbincangan hangat dalam Pilpres 2024 kali ini. Bahkan ada calon yang kini tak setuju ibu kota pindah dari Jakarta.
Kang Dedi Mulyadi (KDM) menilai saat ini ada kritik yang paling lucu dilontarkan oleh salah seorang Cawapres terkait pembangunan IKN tersebut.
“Yang paling lucu itu sekarang ada salah satu kandidat Cawapres bilang ‘lagi enak di Jakarta tiba-tiba disuruh ke hutan’, artinya lagi enak ibu kota di Jakarta malah disuruh pindah k IKN,” ucap KDM.
Menurutnya jika pernyataan tersebut dilontarkan oleh oposisi Presiden Joko Widodo hal tersebut sah saja. Sebab sebagai oposisi memiliki tugas menguliti dan mengkritisi pemerintahan.
Tetapi, kata KDM, yang menjadi lucu saat ini adalah pernyataan tersebut diungkapkan oleh seorang Cawapres juga pimpinan partai politik yang ada dalam lingkaran pemerintahan.
Begitu pun saat undang-undang IKN disetujui partai yang mengusung Cawapres tersebut setuju. Padahal jika memang tidak setuju bisa menolak, kalaupun kalah voting bisa menunjukkan sikap dengan walk out.
“Pernyataannya bukan dilatarbelakangi cara berpikir akademis original tapi murni kepentingan politik hari ini. Dulu ikut mengesahkan undang-undang sekarang tolak IKN, Bapak ini lagi lucu-lucunya,” ujarnya.