Dedi Mulyadi Sebut Orang Sunda Akan Hilang, Ini Alasannya

Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyebut orang Sunda akan hilang dalam waktu tak lama lagi. Hal tersebut diungkapkannya saat Dalam Safari Cinta Kanjeng Prabu Welas Asih yang digelar di Desa/Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan pada Rabu 13 Desember 2023.

Buka Hubungan Diplomatis Sunda dan China, Festival Sawindu Galuh Pakuan Cup di Ikuti 3000 Peserta Tari Nasional

Menurut KDM, hal pertama yang menyebabkannya adalah hilangnya nama yang identik dengan orang Sunda. Bahkan di pedesaan pun banyak anak yang diberi nama kebarat-baratan dan kearab-araban.

“Kemarin bikin lomba bayi gemoy saya lihat dari seribuan peserta namanya asing, sangat sedikit yang Sunda. Kan masa nanti 20 tahun ke depan nama-nama Mak Icih, Mak Iroh ganti jadi Mak Gisel, kurang pas,” ucap KDM.

Siapa Dedi Mulyadi? Calon Gubernur Jabar yang Tumbangkan Presiden PKS di Pilkada 2024

Penyebab kedua, kata KDM, adalah hilangnya garis genetik karena minimnya pengetahuan terhadap leluhur. Berbeda dengan orang Batak yang meletakkan marga pada namanya sehingga mudah teridentifikasi.

Begitu juga orang Arab yang menyematkan ‘bin’ pada namanya. Bahkan hingga kini mereka masih bisa mengidentifikasi klaim garis keturunan hingga ke Nabi Muhammad SAW.

PKS Tumbang di Lumbung Suara Sendiri Termasuk Jawa Barat, Pengamat Beberkan Sebabnya

“Kalau orang Sunda mau mengakui garis keturunan Prabu Siliwangi susah, kebingungan, karena hilangnya tradisi genetik seperti orang Batak dan orang Arab,” ujarnya.

Hal tersebut diperparah dengan hilangnya bahasa karena tidak diterapkan pada anak-anak, makanan, tradisi berpakaian sampai arsitektur bangunan Sunda. Berbeda dengan orang Yogyakarta dan Bali yang masih mempertahankan tradisi yang pada akhirnya menjadi daya tarik wisatawan.

Halaman Selanjutnya
img_title